Pertumbuhan Ekonomi Lotim Minus Dimasa Pandemi, Targetkan Naik 2,5 Persen Tahun 2021

  • Bagikan
Foto Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Lotim, by BPS Lotim

SuaraIndo.id—— Pandemi Covid-19 melanda berbagai Daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Lombok Timur, hal ini memicu melemahnya pertumbuhan ekonomi Daerah, rata rata minus 3,10 persen dibeberapa sektor pada tahun 2020. Namun kondisi ini, ditargetkan naik hingga 2,5 persen sampai 3 persen ditahun 2021.

Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Lombok Timur HM Safwan menjelaskan, Pandemi Covid-19 sangat dirasakan dampaknya.

Bahkan, penyebaran Covid-19, aktifitas perekonomian mengalami hambatan. Sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Daerah.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Timur, pada tahun 2020 yang lalu pertumbuhan ekonomi mengalami Kontraksi (Kondisi Penurunan Siklus Ekonomi..red) diangka minus 3,10 persen.

Sejumlah sektor utama terdampak yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya kontraksi ini, diantaranya sektor Pertanian, Perdagangan dan Kontruksi.

Dijelaskannya, sektor Pertanian ini masih menjadi dominan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Timur.

Safwan menambahkan, kontribusi dari sektor pertanian sangat besar, dan mengalami kontraksi dimasa pandemi covid-19 hingga 0,39 persen.

Meski terlihat kecil, namun memberikan kontribusi besar, sehingga dampaknya sangat terasa.

Tiga unggulan Pertanian di Lombok Timur memberikan dampak ditengah masyarakat. Seperti tembakau, produksi tahun 2019 mencapai 39,646 ton dari luas lahan 22,496 hektare. Dan mengalami penurunan pada tahun 2020 menjadi 33,701 ton dariluas lahan 20,691 hektare. Turun hingga 15 persen karena faktor demand (penurunan permintaan) dan karena dampak Pandemi Covid-19. Dimasa Normal tahun 2021 ini, Pemerintah memperkirakan akan mengalami kenaikan jumlah produksi tembakau.

Untuk tanaman padi mengalami peningkatan hingga 30 persen. Pada tahun 2019 lalu jumlah produksi mencapai 397.343 ton dari luas lahan 73,26 ribu hektare. Sedangkan pada tahun 2020 mencapai 407.504 ton gabah kering giling (GKG) dari luas lahan 73,31 ribu hektare. Untuk tanaman jagung justru mengalami penurunan dari tahun 2019 mencapai 151 ribu ton, turun menjadi 140 ribu ton di tahun 2020.

“Kita harapkan tahun ini, semua komuditi yang mengalami penurunan, tahun 2021 ini bisa naik,” sambung Safwan.

Sedangkan sektor kontruksi, juga menglami hambatan yang sangat signifikan. Pada sektor ini, juga sangat dirasakan bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah.

Karens hampir tidak ada aktifitas yang berkaitan dengan kontruksi atau pembangunan, termasuk pada proyek proyek Pemerintah.

“Meski pertumbuhan ekonomi Lombok Timur mengalami minus, namun kita terbaik dari sepuluh Kabupaten/Kota se Nusa Tenggara Barat, karena rata rata mengalami hal serupa,” tegas Safwan saat ditemui SuaraIndo.id di ruang kerjanya, 3 Desember 2021.

Akibat kontraksi ekonomi pada tahun 2020, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur, pada tahun 2021 ini melakukan upaya upaya untuk meningkatkan perekonomian Daerah.

Dengan semakin geliatnya pertumbuhan perekonomian Lombok Timur, diperkirakan akan mengalami peningkatan.

“Kalau dari target peningkatan tahun 2021 ini, kita targetkan naik di angka 2,5 persen hingga 3 persen,” ujarnya.

Safwan menambahkan, melihat normalnya kembali geliat perekonomian sepanjang tahun 2021, Pemerintah Daerah oftimis, pertumbuhan ekonomi bisa mengalami peningkatan sesuain target.

Pemulihan ekonomi yang dlakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur tahun 2021, yakni menyediakan Perlindungan Sosial dengan total anggaran sebesar Rp14 milyar lebih, Dukungan Ekonomi sebesar Rp34,2 milyar lebih.

Selain itu, Pemerintah Daerah juga menyediakan dukungan program Pemulian Ekonomi melalui Dana Transfer Umum sebesar Rp80,1 milyar lebih, dengan total realisasi per Agustus 2021 mencapai Rp30,7 milyar lebih atau 38,34 persen.

Adanya dukunagn Pemerintah Daerah tersebut juga berdampak positif bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Lombok Timur. Karena tidak hanya penyediaan Perlindungan Sosial dan Dukungan Ekonomi, namun juga Pemerintah Daerah memfasilitasi UMKM, pada ajang kejuaraan Word Superbike.

Gelaran Kejuaraan Word Superbike di Pertamina Mandalika International Street Circuit Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menjadi berkah tersendiri bagi UKM. Salah satunya UKM Loyok Kreatif Desa Loyok Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur.

Puluhan UKM yang tergabung dalam Loyok Kreatif Desa Loyok, berkesempatan menyajikan hasil kerajinan tangan yang dihasilkan diareal Word Superbike. Pihak penyelenggara Word Superbike melalui Perbankan menyediakan satu unit stand Silver, sebagai sarana obyek pemasaran selama gelaran kejuaran berlangsung.

Salah satu Pengrajin Dicky Art Shop Desa Loyok, Baiq Nurul Aini mengaku, dalam satu bulan terkhir, sejak mencuatnya gelaran Superbike di Lombok Tengah, Art Shop yang dimilikinya mulai ramai dikunjungi Wisatawan dalam Negeri.

Diakuinya, jenis jenis kerajinan anyaman yang banyak diincar wisatawan yakni, tas, topi hingga Artepa yang terbuat dari tanah liat. Dalam sehari, Art Shop tersebut mampu menjual kerjainan hingga sepuluh buah kerajinan dengan total nilai transaksi tujuh ratus ribu perharinya.

Sementara Pengrajin lainnya, Mursydin Khair mengaku, UKM Loyok Kreatif memberikan kontribusi perkembangan UKM. Dampak dari ajang Word Superbike sangat besar bagi pertumbuhan UKM, karena pesanan mulai banyak diterima, baik sebelum dan sesudah gelaran Superbike berlasngung.

Dikatakan, jenis kerajinan paling banyak dicari yakni tas atau gandek yang terbuat dari bambu. Jumlah pesanan yang diterima setiap hari, mencapai 50 buah hingga 80 buah buah tas gandek.

Untuk harga sendiri, pengrajin mematoknya Rp50 ribu hingga Rp150 ribu per buah. Untuk memenuhi permintaan, Mursydin melibatkan 20 Ibu Rumah Tangga (IRT) warga sekitar.

Dengan melibatkan warga setempat, dalam sehari mampu membuat anyaman tas atau gandek kecil dan besar hingga 100 buah.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, mendorong peningkatan Ekonomi berbasis Koperasi dan Peningkayan UKM Melalui sektor perikanan, Pertanian maupun Pariwisata.

Dimasa Pandemi Covid-19 berbagai upaya dilakukan, termasuk meningkatkan Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang setiap tahun dinaikkan nilainya.

Tahun 2020 total nilai KUR digelontorkan Pemerintah sebesar Rp190 triliun. Pada tahun 2021 sebesar Rp285 triliun. Sementara tahun 2022 mendatang Pemerintah Republik Indonesia akan meningkatkan sebesar Rp350 triliun.

Selain itu, persyaratan pengajuan mendapatkan KUR juga tidak dipersulit. Hal ini untuk mempermudah masyarakat berkembang selama perbaiakn ekonomi selama pemulihan ekonomi dimasa pandemi Covid-19.

Teten berharap, agar nelayan dan masyarakat pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak lagi melakukan pengembangan usaha secara mandiri dalam sekala non ekonomi, namun melalui koperasi atau secara berkelompok untuk mempermudah masyarakat.

“Pemerintah juga sudah menyalurkan Bantuan Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) masing-masing Rp1,2 juta,” ujarnya.

Dari target 9,8 juta usaha, sebanyak 8,6 juta usaha atau 88 persen sudah menerima bantuan dana hibah bantuan Langsung Tunai UMKM ini. Karena banyak pelaku UKMM di Indonesia mengalami penurunan pendapatan serta penurunan jumlah konsumen.

Pada kesempatan tersebut Menteri Koperasi dan UKM, akan fokus melakukan revitalisasi Koperasi di indonesia termasuk di Lombok Timur.

Khususnya bagi Koperasi produktif yang memiliki komuditi unggulan, seperti Koperasi yang bergerak dibidang lobster dan sarang burung walet.

Teten mengaku, dua kumuditi ini dinilai sangat produktif di Nusa Tenggara Barat, yang harus mendapatkan perhatian serius. Melalui Koperasi sehat, anggota tidak akan kesulitan dalam melakukan pemasaran dan pengelolaan, termasuk dari segi permodalan.

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy berkomitmen membangun perekonomian diberbagai sektor. Dimasa pandemi ini, Lombok Timur tidak hanya mengandalkan Pariwisata, namun juga sektor Pertanian, Perikanan hingga sektor Peternakan.

Bupati menambahkan di Lombok Timur, sebanyak 541 koperasi sudah terbentuk. Namun yang masih aktif sebanyak sejau ini mencapai 292 koperasi. Ketidak aktifan Koperasi ini masih dalam proses pemantauan oleh Dinas terkait untuk mengetahui kendala yang dialami.

Sementara jumlah UKM tahun 2020 dan 2021 ini mencapai 23.316 buah. Terdiri dari 14.356 usaha mikro, 6.390 usaha kecil, 284 usaha menengah dan 2.582 usaha merupakan wirausaha baru.

Untuk membantu pertumbuhan UKM dimasa Pandemi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Timur Hj rasmiah mengaku telah mengajukan data pemohon UMKM sebanyak 60 ribu data pelaku UMKM berbagai bidang usaha.

Sebanyak 30 ribu, mengajukan secara mandiri melalui situs resmi Kementerian Koperasi dan UMKM. “Sisanya diinput lansgung oleh Dinas,” ujar Hj rasmiah, belum lama ini.

Penulis: NanangEditor: Redaksi
  • Bagikan