Suaraindo.id—– Membangun oftimisme peningkatan ekonomi ibu rumah tangga (IRT). Sekeompok perempuan adat nusantara Kabupaten Lombok Timur membuat jamu tradisonal dalam kemasan.
Memulai aktifitas sejak tahun 2019, persekutuan perempuan adat nusantara Lombok Timur, mulai banyak mendapatkan orderan dari sejumlah Daerah di Nusa Yenggara Barat hingga malaysia.
Ketua Peresekutuan Perempuan Adat Nusantara Lombok Timur Baiq Kustina mengakau, selama pandemi Covid-19 sudah banyak mendapatkan orderan.
Dikatakan beberapa konsumen secara rutin mengkonsumsi jamu ini dan diyakni bisa menambah imun dan menambah stamina, serta tidak memiliki efek samping.
Saat ini, sebanyak 50 ibu rumah tangga dari Desa Montong Baan dan Montong Baan Selatan Kecamatan Sikur Lombok timur/ terlibat dalam pembuatan jamu Tradisional secara manual.
Mulai dari pencarian bahan baku, pemasakan hingga kemasan semua dilkaukan secera berkelompok dan manual.
Menurut Kustina, untuk bahan baku, kelompok tidak mengalami kesulitan mendapatkannya, karena masih banyak dan cepat ditemukan oleh anggota.
Selain itu, beberapa anggota juga sudah mulai melakukan penanaman bahan baku seperti jahe, kunyit, temu lawak dan berbagai jenis rempah alam lainnya.
Lebih lanjut Kustina mengatakan, sekarang ini kelompok sedang menyiapkan pesanan dari berbagai Daerah. Sebanyak 3000 bungkus berisi 100 gram sedang dipersiakan, untuk dikemas.
Sementara untuk harga sari temu atau jamu tradisonal ini dijual sebesar Rp10 ribu bungkus berisi 100 gram.
Ditempat yang sama, anggota Persekutuan Perempuan Adat Nusantara Lombok Timur Ros Sa’adah mengaku, dari hasil penjualan jamu kemasan kemudian disalurkan kembali untuk anggota.
Dijelaskan semua penyediaan dan penyiapan rempah sebagai bahan baku, masih dilakukan secara swadaya kelompok.
Ros Sa’adah menambahkan saat ini, kelompok perempuan masih menyediakan administrasi diajukan untuk mendapatkan nomer registrasi Balai POM mataram dan izin edar dari Dinas terkait termasuk Dinas Kesehatan Lombok Timur.