Suaraindo.id– Kenaikan harga komoditi kedelai dikeluhakan Produsen dan Pedagang Tahu – Tempe di Kota Pontianak.agar tetap bisa Produksi dan menjual, mereka menyiasati dengan meminikan ukuran,namun demikian tidak merubah harga.
Niko Karnaen, salah satu pembuat (produsen) tempe di Kota Pontianak mengaku jika kenaikan harga kedelai ini sangat ia rasakan .
“Saya pakai 50 kilo kedelai dalam dua hari produksi, karna harga naik saya memperkecil ukuran tempe namun harga tetap sama,” tutur Niko.
Sementara itu Yadi Pedagang tahu di Pasar Flamboyan pun merasakan kenaikan harga kedelai.
Ia (Yadi,red) mencari solusi agar tidak merugi dengan cara memperkecil ukuran tahu
Yadi merasakan kenaikan harga bahan baku bahan utama pembuat tahu ini (Kedelai) berdampak pada menipisnya keuntungan yang biasa didapat.
“Karna kenaikan ini untung jadi menipis, ukuran juga saya kecilkan kalau ndak gitu susah,” ungkapnya.
Yadi mengatakan jika dirinya pun tak bisa menaikan harga. namun demikian, jika harga kedelai terus naik, Yadi menyatkan dirinya terpaksa nantinya menaikan harga tahu.
“ Kalau begini terus ada rencana naikan harga tahu, karna mau gimana lagi bisa – bisa tidak dapat untung,” tambahnya.
Para pedagang ini berharap,harga kedelai dapat kembali normal agar mereka tidak terus merugi.
Sementara itu saat ini harga kedelai di Pasaran Kota Pontianak menyentuh harga Rp.11.500/Kg. dimana sebelumnya hanya Rp. 9000/Kg.