Suaraindo.id– Warga Keluhkan Pembangunan Jembatan Gantung di Desa Durian Sebatang Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara Retak serta Kemiringan, Jembatan yang dibiaya kurang lebih Rp 5,7 Miliar yang bersumber dari APBN dengan pelaksana Balai Jalan Nasional wilayah I Kementerian PUPR Provinsi Kalimantan Barat. Senin (23/5/2022).
“Kondisi jembatan saat ini semakin hari semakin memperhatinkan keselamatan bagi setiap warga yang melintasi jembatan tersebut,” ujar Suby Harjo, satu diantara warga di Durian Sebatang.
Pasalnya pekerjaan tersebut yang dimulai sejak tahun 2021lalu hingga kini kondisi badan jalan bagunan jembatan dan beberapa konstruksi lainnya terlihat retak serta tampak kemiringan.
“Bahu badan jalan jembatan terlihat banyaknya keretakan bahkaan pondasi badan jalan ada yang terendap dan jembatan pun juga terlihat kemiringan,” katanya.
Menurutnya dalam pembangunan di desanya tersebut bukanlah dirinya tidak mendukung namun dengan kondisi jembatan yang dikerjakan menurutnya tidak maksimal dirinya serta masyarakat lain juga merasa dirugikan.
“Dalam hal ini saya selaku masyarakat desa durian sebatang sangat mendukung adanya pembangunan jembatan gantung di desa kami, namun dengan kondisi saat ini kami selaku masyarakat merasa dirugikan,”katanya.
Ia melanjutkan dan berharap, entah kapan lagi kami menunggu pembagunan jembatan yang merupakan salah satu kebanggaan warga desa kami.”Saya berharap pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi dan instansi terkait serta DPRD Kayong Utara agar dapat meninjau lagsung kondisi jembatan gantung saat ini,” katanya.
Menyikapi hal tersebut Ketua DPRD Kayong Utara Sarnawi menuturkan bahwa dirinya bakal turun kelapangan untuk melihat langsung bagaimana kondisi jembatan gantung Durian Sebatang.
“Insya Allah nanti kita akan lihat dan merencanakan jadwal kapan bisa turun kesana untuk melihat lagsung kondisi jembatan gantung durian sebatang, degan maksud agar dapat menemukan solusi yang baik untuk masyarakat durian sebatang,”pungkasnya.