Suaraindo.id– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat 1 Cornelis melaksanakan reses penyerapan aspirasi masyarakat yang didampingi Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa, Senin (18/7/2022).
Ada tiga kecamatan yang dikunjungi Cornelis bersama Karolin yakni Kecamatan Menjalin bertempat di Desa Raba, Kecamatan Mempawah Hulu bertempat di Desa Karangan, dan Kecamatan Sompak bertempat di Desa Sompak. Di Desa Raba dan Desa Sompak Cornelis memberikan sosialisasi Stunting dan di Desa Karangan menyerap aspirasi terkait permasalahan sertifikat tanah.
Pada reses tersebut Cornelis menyampaikan bahwa permasalahan stunting merupakan isu nasional dan menjadi perintah langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mengentaskan stunting di Indonesia termasuk di Kalimantan Barat dan Kabupaten Landak ini.
“Kami Anggota DPR RI diperintahkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarno Putri wajib untuk membina 5 desa dalam mengatasi stunting di dapil masing-masing. Jadi di Kabupaten Landak ada 3 Desa yakni Desa Raba, Desa Sompak, Desa Sidas, Kabupaten Kubu Raya di Desa Benuah, dan Kabupaten Ketapang, ini tugas kami dalam membantu pemerintah,” ucap Cornelis.
Bupat Landak periode 2017-2022 yang saat menjabat sebagai Staf ahli Anggota DPR RI Cornelis mengatakan bahwa akan terus berjuang dan membantu masyarakat Kabupaten Landak termasuk dalam mengentaskan stunting ini.
“Saya walaupun sekaran sudah tidak menjabat sebagai Bupati Landak lagi, tetapi Saya tetap akan membantu masyarakat Kabupaten Landak. Terkait stunting ini bersyukur saat ini Kabupaten Landak sudah ada perubahannya, namun Saya berpesan kepada kader Posyandu untuk terus aktif dan mensosialisasikan stunting kepada masyarakat,” ungkap Karolin.
Karolin mengingatkan kepada Pemerintah Kabupaten Landak untuk serius menangani permasalahan stunting hingga ke tingkat desa, dengan harapan dimasa depan generasi muda Kabupaten Landak menjadi generasi yang berkualitas.“Mulai dari sejak merencanakan untuk memilik anak sampai usia bayi dan balita itu haru dijaga pola asuh maupun pola makannya agar mereka tidak menjadi Balita Bawah Garis Merah (BGM). Jadi untuk kades mohon dicek dan didata untuk Ibu Hamil yang kurang kalori dan protein agar mendapat bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) karena mereka harus makan makanan bergizi ataupun jika tidak bisa nanti kita lakukan koordinasi dan pendataan sehingga Pak Cornelis juga bisa memberi bantuan dalam bentuk makanan bergizi,” terang Karolin.