SuaraIndo.Id – Kurikulum Merdeka mulai diimplementasikan secara mandiri di tahun ajaran 2022/2023. Implementasi mandiri dilakukan di satuan pendidikan yang tidak masuk program sekolah penggerak.
Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri yang dimulai pada tahun ajaran 2022/2023 akan dilaksanakan di satuan pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan, Kebduayaan, Riset, dan Teknologi dan Kementerian Agama.
Implementasi Kurikulum Merdeka melalui jalur mandiri dimulai dari usia 5-6 tahun pada jenjang pendidikan anak usia dini serta kelas I dan kelas IV SD. Lalu, kelas VII SMP dan kelas X SMA/SMK sederajat.
Sekretaris Daerah Kota Palembang, Drs Ratu Dewa mengatakan, kurikulum merdeka ini merupakan langkah dari pemerintah pusat untuk mengembangkan teknologi sebagai pembelajaran. Mulai dari Paud, SD, SMP hingga SMA atau SMK.
“Ini adaptasi baru dari masa transisi teknologi 4.0 ke 5.0 yang pendekatannya Sumber daya manusia, teknologi dan data,” ujarnya pada Senin (25/07).
Senada dengan Sekda Kota Palembang
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto mengungkapkan, penerapan Kurikulum Merdeka ini juga merupakan upaya inovasi pengajar dalam menghadapi dampak Covid-19, dan Palembang siap untuk berinovasi
“Untuk Kota Palembang kita sudah termasuk 195 sekolah yang siap menerapkan Kurikulum Merdeka”. katanya
Meski demikian, dengan diluncurkannya kurikulum merdeka, Pemerintah tidak mewajibkan untuk menerapkannya, dan masih diperbolehkan kurikulum 2013.
“Ini masih melihat dari kemampuan Sekolah kita masing-masing,” ujar Zulinto
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
(Kemendikbudristek) melalui Dr. Susanto, SH, MA selaku Sekertaris Ditjen Paud, Dikdas dan Dikmen memaparkan Implementasi Kurikulum Merdeka di Pemerintah Kota Palembang.
Dalam paparannya, Implementasi Kurikulum Merdeka kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Kemendikbudristek melalui Susanto menjelaskan Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
“Dalam proses pembelajaran guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai tayangan video belajar serta mengunggah video belajar dengan kebutuhan belajar dan perserta didik,” katanya saat paparan Implementasi Kurikulum Merdeka kepada Pemerintah Kota Palembang oleh Kemendikbudristek.
