Suaraindo.id – Hingga akhir tahun 2022 Kabupaten Kubu Raya masih memiliki kasus stunting tertinggi di Kalbar, sehingga masih menjadi sorotan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kalbar. Tim percepatan Penurunan Stunting menilai sanitasi yang buruk dan pola asuh yang kurang tepat sehingga anak menjadi stunting.
Sebelum membahas evaluasi stunting, Wakil Gubernur Kalbar sekaligus Ketua TPPS Kalbar, Ria Norsan mengucapkan selamat hari ibu kepada ibu dan calon ibu ada di Kalimantan Barat, dirinya pun sangat bangga khususnya terhadap sosok ibu, dan ribuan terimakasih kepada kedua orang tuanya.
Mengingat, 22 Desember memang kerap diperingati sebagai hari ibu, banyak anak-anak berbondong-bondong mengucapkan hari ibu baik di sosial media dan mengucapkan secara langsung.
“Terimakasih atas jasanya karna mendidik kami menjadi seperti saat ini, kasih ibu sepanjang masa kasih bapak sepanjang bapak. Sayangi selagi ada, jangan sampai menyesal di kemudian hari,” tambahnya
Lanjut, dari 14 Kabupaten Kota di Kalimantan Barat angka stunting terendah ada di Kota Singkawang dan Kota Pontianak. Sedangkan kasus stunting tertinggi masih berada di Kabupaten Kubu Raya.
“Nah untuk fakta tersebut pun disoroti oleh tim percepatan penurunan stunting di Kalbar tentunya,” katanya.
Ria Norsan menilai sanitasi yang buruk dan pola asuh yang kurang tepat membuat anak menjadi stunting.
“Selain itu, daerah yang banyak menjadi lahan peti juga turut membuat banyak anak menjadi stunting,” tururnya.
Sementara itu, Sekban BKKBN Kalbar, Abdul Rakhman mengatakan, adanya evaluasi percepatan penurunan stunting (TPPS) se Kalbar pada kamis (22/12/2022) yakni mengidentifikasi kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Termasuk capaian-capaian percepatan penurunan stunting selama 2022,” pungkasnya.