SuaraIndo.Id— Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet Somosentono didampingi Kepala Inspektorat Zakirin dan Kabid Bappeda Edi menghadiri puncak peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) secara Virtual di Ruang Rapat Bupati Banyuasin, Jumat (9/12/2022).
Acara puncak Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (9/12), dihadiri oleh Wakil Presiden RI Maruf Amin. Tak hanya hadir, Wapres juga mememberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Acara puncak Hakordia 2022 yang diselenggarakan di Menara Bidakara, Jakarta Selatan, juga akan dihadiri oleh para pejabat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Ketua KPK RI Firli Bahuri mengungkapkan bahwa esensi peringatan hari anti korupsi sedunia adalah sebagai gerakan global untuk mengkampanyekan kesadaran masyarakat dunia tentang budaya anti korupsi. Hakordia 2022 tersebut mengusung tema “Indonesia Pulih Bersatu Berantas Korupsi”.
Melalui tema ini, KPK ingin mengajak dan memperkuat peran serta masyarakat dalam upaya memerangi korupsi. Memberantas korupsi membutuhkan peran serta seluruh elemen masyarakat di negeri ini tanpa terkecuali.
“Berdasarkan Survei Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Tahun 2021 sebesar 3.88 dan di tahun 2022 sebesar 3,93 Survei perilaku anti korupsi ini yang dilakukan dengan mengukur tingkat permisif utas terhadap perilaku anti korupsi. Hasilnya peningkatan IPAK dengan nilai diatas 3 menunjukkan masyarakat Indonesia semakin antikorupsi”, katanya.
Firli menambahkan Hakordia tahun 2022 adalah salah satu upaya menyampaikan laporan kepada publik tentang langkah-langkah pencegahan dan pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK maupun pemangku kepentingan antikorupsi lainnya. Peringatan ini juga mendorong gerakan antikorupsi yang telah direspons oleh berbagai pihak dan mempresentasikannya kepada masyarakat.
Sementara itu, Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin dalam sambutannya mengatakan Hakordia menjadi penanda dan pengingat bahwa korupsi adalah musuh utama seluruh bangsa.
“Korupsi pusat dari berbagai persoalan. Korupsi bersifat korosif terhadap segala pencapaian. Pemulihan mensyaratkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik, bebas dari korupsi”, katanya.
Wapres Maruf amin menjelaskan dampak dari krisis multidimensi akan semakin sulit ditangani dengan perilaku koruptif karena korupsi memperparah dampak krisis pangan dan korupsi dapat menyebabkan negara kehilangan potensi pendapatan dari sektor-sektor unggulan
“Upaya pemberantasan korupsi mestinya mengubah perilaku aparat dan masyarakat sehingga berubah menjadi perilaku jujur bersih dan berintegritas serta perubahan perilaku yang muncul dari dalam diri individu akan lebih efektif memberantas korupsi, daripada ancaman pidana berat “, tutupnya.