Suaraindo.id – Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kalbar bersilaturahmi dengan Kepala Perwakilan baru Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, yakni Pintauli Romangasi Siregar.
Mengayuh bersama, berkolaborasi untuk mencapai target program Bangga Kencana. Senin merupakan hari pertama, Pintauli Romangasi Siregar bekerja di kantor baru sebagai Kepala BKKBN Provinsi Kalbar.
Hari itu, pengurus Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Provinsi Kalbar juga mendapat waktu untuk bertemu. Janjian pukul dua siang. Tujuan pertemuan itu untuk bersilaturahmi. Sekaligus membicarakan tentang berbagai rencana program yang bakal dijalankan ke depan.
Pintauli menjelaskan, berbagai pengalaman menangani program Bangga Kencana yang berjalan, ketika ia menjabat sebagai Sekertaris BKKBN di Jabar.
“Penanganan program KB, hingga program remaja yang sudah saya tekuni, serta untuk penanganan stunting,” ucapnya.
Dikepemimpinannya sebagai Kaper BKKBN Kalbar, telah membawa semangat baru dalam menjalankan semua program. Dari pola pemikiran dalam menjalankan sebuah program.Pada pertemuannya dengan IPKB, cukup banyak informasi yang bisa ditangkap. Berbagai saran dan masukan baik untuk IPKB dan BKKBN terangkum menjadi catatan.
Kemudian, IPKB juga mengupdate soal pelayanan MKJP di wilayah perbatasan dan pada Pekerja Migran Indonesia yang sudah dilakukan tiga tahun lalu oleh BKKBN Kalbar.
“Saya menanggapi pelayanan tersebut mesti dilakukan. Sebab alat kontrasepsi yang sudah terpasang itu sudah seharusnya dicabut dan dipasang kembali,” katanya.
Hanya saja, ia menjelaskan kondisi saat ini berbeda dengan kondisi tiga tahun lalu. Utamanya dalam alokasi penganggaran biaya kegiatan.
“Saat ini alokasi anggaran BOKB sudah diserahkan ke masing-masing Kabupaten Kota di Kalbar. Sehingga jika program ini berjalan, alokasi anggarannya bisa mengunakan dana BOKB di kabupaten paling dekat dengan negara tetangga. Perlu koordinasi untuk menjadikannya berjalan,” ucapnya.
Ia juga melihat dengan adanya kebijakan baru ini. Peran BKKBN dalam mensukseskan sebuah program di masing-masing daerah, mesti disinergikan dengan kepala daerah baik di kabupaten dan kota.
“Ketika bertemu dengan kepala daerah, akan saya sampaikan ini. Jangan sampai kepala daerahnya tak tahu ada dana BOKB yang diberikan ke Dinas KB dari pusat. Saya rencana juga akan bertemu dengan Pak Gubernur. Setelah itu, barulah akan berkoordinasi dengan kepala daerah di 14 kabupaten kota,” tutupnya.