Suaraindo.id – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah mendapatkan berbagai inovasi dari pemerintah pusat. Itu merupakan bukti nyata pemkab Kubu Raya mewujudkan masyarakat yang berdaya dan sejahtera.
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, mengatakan jika Pemkab Kubu Raya memang telah melakukan berbagai inovasi untuk masyarakat.
“Kubu Raya ini sudah begitu baik dalam menorehkan berbagai prestasi, di mana sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian sudah mengakui inovasi-inovasi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya,” ujar Yusharto Huntoyungo saat menjadi narasumber kegiatan Diseminasi Inovasi dan Hak Kekayaan Intelektual, di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya.
Di antaranya inovasi pengelolaan dana desa dengan sistem nontunai dan inovasi sistem informasi geospasial. Inovasi-inovasi tersebut. Itupun menjadi cara yang efektif untuk membantu Bupati mencapai sasaran-sasaran kinerja yang telah ditetapkan.
“Dengan adanya data geospasial, misalnya, kami berharap output-nya akan menjadi input untuk seluruh perangkat daerah yang lain sehingga membentuk suatu ekosistem inovasi yang menjadi satu kesatuan,” tuturnya.
Yusharto berharap inovasi yang telah ada di Kubu Raya dapat menjadi pengungkit untuk munculnya inovasi-inovasi lainnya. Dengan adanya inovasi, maka daya saing daerah pun akan meningkat. Begitu juga dengan kualitas pelayanan publik.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengungkapkan inspirasi munculnya berbagai inovasi di Kubu Raya datang dari problematika masyarakat di desa-desa. Ia menyatakan desa lah yang menjadi pemantik dari munculnya berbagai inovasi di Kubu Raya.
“Inovasi itu muncul karena kita punya panggilan yang secara rasa tanggung jawab kita mengejar persoalan-persoalan yang ada di semua rumah tangga di seluruh desa. Karena itu, pemantiknya adalah masalah yang ada di masyarakat kita,” terangnya.
Muda mengatakan pemerintahan di semua level bekerja dengan sasaran setiap rumah tangga.
“Persoalannya pasti bagaimana bisa cukup pangan, cukup gizi, cukup pendidikan, hidup yang sehat, bersosial dengan kedamaian, beribadah, dan menjadi rumah tangga-rumah tangga yang punya kebahagiaan. Ini sudah bicara substansi. Nah, dari situlah kita kejar apa yang menjadi problemnya,” jelasnya.
Muda menyebut inovasi membutuhkan syarat, yaitu adanya kebaruan yang bersifat transformatif, yakni mampu mengubah suatu kondisi secara signifikan dan berkelanjutan.
“Artinya terus menerus bisa bergerak dan berdampak. Makanya bicara inovasi bukan hanya soal jumlah, tapi sesuatu yang kemudian menyelesaikan banyak hal yang fundamental. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memilih inovasi-inovasi yang betul-betul punya dampak mendasar yang bisa mengubah keadaan,” paparnya.
Muda menambahkan, inovasi di Kubu Raya membuat banyak perubahan. Misalnya menggerakkan dan memberdayakan masyarakat di desa. Kemudian memenuhi hak masyarakat akan pendidikan dan kesehatan. Lalu mendekatkan pelayanan. Terpenting, tegas dia, mengubah kecemasan menjadi kebahagiaan.
“Itu inti daripada semua pembicaraan kita. Karena yang kita kejar memang bahagia. Dan kita kepung itu dengan strategi yang bernama ‘kepung bakul’, yaitu ekosistem sehingga membentuk semua perangkat daerah bekerja dengan bersama-sama dan memperkuat semua sisi dengan melibatkan semua pihak terkait,” pungkasnya.