Dinkes PPKB Bengkayang Gencar Lakukan Edukasi untuk Pengendalian DBD

  • Bagikan
Fogging massal untuk siklus yang kedua di Desa Setia Jaya oleh Dinkes PPKB Bengkayang (ANTARA/Wati).Suaraindo.id/Suarakalbar.co.id

Suaraindo.id – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, terus berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam rangka mengendalikan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes PPKB Kabupaten Bengkayang, Arya H.M.

Purba menjelaskan bahwa pencegahan DBD terus ditingkatkan melalui komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah penyakit DBD dan menghindari penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor penyakit tersebut.

“Pencegahan DBD terus maksimalkan melalui komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat,” katanya melansir dari ANTARA, Kamis (10/8/2023).

Ia mengatakan edukasi yang dilakukan terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN). PSN tersebut melalui 3M plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, menimbun barang yang dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.

“Kemudian, juga upaya pencegahan, yakni melakukan pengasapan fokus untuk wilayah yang terjadi penularan. Sejauh ini kasus DBD masih terkendali. Meskipun demikian, kami terus melakukan upaya-upaya pengendalian DBD, ” ucap dia.

Terkait data DBD dari Januari hingga awal Agustus 2023, tercatat sebanyak 60 kasus. Dari jumlah tersebut, wilayah terbanyak mencatat kasus ada di Kecamatan Bengkayang dengan 15 kasus.

“Pada Januari 2023, tercatat ada 8 kasus, Februari dan Maret masing-masing 4 kasus, April 2 kasus, Mei 11 kasus, Juni 15 kasus, Juli 13 kasus, dan Agustus awal 3 kasus, ” papar dia.

Ia mengimbau kepada masyarakat Bengkayang untuk tetap waspada dan menggunakan penghalang atau anti-nyamuk dan melakukan larvasida.

“Jika ada keluarga sakit dengan gejala DBD secepatnya dibawa ke pelayanan kesehatan, baik Puskesmas maupun rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” kata dia.

 

  • Bagikan