Suaraindo.id – Panglima Pajaji dan Panglima Jilah, yang juga pemimpin Umum Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), melakukan pertemuan pada Jumat (25/8/2023) pukul 14.00 WIB. Pertemuan ini mendapat sambutan baik dari Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Toho, Alpian atau Beot.
Alpian mengungkapkan apresiasi terhadap pertemuan ini melalui pesan singkat melalui WhatsApp. Dia menganggap bahwa pertemuan antara kedua panglima ini adalah langkah positif untuk kemajuan masyarakat adat Dayak. Dia menekankan pentingnya persatuan bagi Dayak dalam memajukan Indonesia dan Kalimantan.
“Tadi Panglima Pajaji atau Agustinus Luki juga hadir di tempat saya di Takong, dan tentunya pertemuan kedua panglima ini sangat baik untuk kemajuan masyarakat adat Dayak, karena hal ini adalah terbaik. Intinya Dayak Bersatu Indonesia Maju, Kalimantan Hebat,” ucap Alpian yang juga anggota DPRD Mempawah Fraksi PDI Perjuangan ini.
Pada pertemuan tersebut, Panglima Jilah memberikan instruksi langsung kepada seluruh Mangku (pemimpin adat) di semua tingkatan dan Pengurus adat PM Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR). Instruksi ini berkaitan dengan upaya untuk meredakan ketegangan dan menyelesaikan masalah secara adat.
Dalam pesan tersebut, Panglima Jilah menyatakan bahwa Panglima Pajaji (Agustinus Luki) telah menghadap dan meminta maaf dengan proses adat kepada Pangalangok Jilah. Pangalangok adalah pemimpin adat yang mempunyai peran bijaksana dalam mengambil keputusan. Panglima Jilah meminta seluruh Mangku dan Pengurus PM TBBR untuk membatalkan rencana laporan polisi yang sebelumnya direncanakan.
“Pada Hari ini, Jumat tanggal 25 Agustus 2023 sekitar Pukul 14.00 WIB telah datang menghadap Pangalangok Jilah dan meminta maaf, disertai proses adat oleh saudara Agustinus Luki atau Panglima Pajaji. Sebagai Pangalangok, tentu sangat bijaksana dalam menyikapi suatu hal dan mempertimbangkan segala konsekwensi dari segala keputusan yang diambil,”katanya.
Pesan tersebut mencerminkan kerendahan hati dalam menyikapi situasi dan mengambil tindakan yang mengedepankan kepentingan bersama. Instruksi ini juga menunjukkan pentingnya penyelesaian masalah melalui mekanisme adat dan persatuan dalam masyarakat adat Dayak.
“Dengan kerendahan hati, maka atas nama Pangalangok Jilah meminta kepada seluruh Mangku disemua tingkatan dan Pengurus PM TBBR untuk membatalkan laporan Polisi yang kita rencanakan siang ini,”harapnya.