Suaraindo.id- Komitmen dalam upaya mengurangi sampah plastik di laut, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menerima penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI).
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Mahyeldi dari Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat acara puncak apresiasi Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (BCL) di Pantai Kenjeran, Surabaya, Jumat (10/11/2023).
Sambutannya, Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono turut mengapresiasi pada Kepala Daerah dan nelayan yang telah menunjukkan kepedulian dan bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan program BCL di daerah masing-masing.
Program itu sendiri telah dimulai sejak Juli 2023 di 18 kawasan yang tersebar di 18 provinsi, dengan total sampah plastik yang berhasil dikumpulkan mencapai 820 ton.
“Angka ini akan terus bertambah dan kita harapkan pada pelaksanaan program tahun depan, angka ini bisa lebih banyak,” ucap Menteri Sakti.
Keberadaan sampah di laut Indonesia, sambung Menteri Sakti, memang turut dipengaruhi oleh posisi geografis Indonesia yang berada dekat Samudera Pasifik. Sehingga, Indonesia pada tahun 2020 berada di urutan ke-6 negara penghasil sampah terbanyak, dan pada tahun 2021 menjadi distributor sampah plastik laut terbanyak ke-5 di dunia.
“Ini tidak boleh lagi terjadi. Tahun ini merupakan tahun kedua program Bulan Cinta Laut. Melalui gerakan ini, penanganan sampah laut secara konsisten akan terus kita tingkatkan,” ucap Menteri di akhir sambutannya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah sangat senang menerima penghargaan tersebut dan memotivasi pemprov sumbar untuk akan lebih baik dalam menjaga kebersihan laut untuk kehidupan masyarakat kedepannya.
“Alhamdulillah, komitmen dan keseriusan Pemprov Sumbar, masyarakat, serta sejumlah lembaga dan perusahaan di Sumbar dalam menjaga kebersihan di laut dari sampah-sampah plastik, tak pernah surut. Sebab, dampak negatif sampah laut sangat nyata bagi potensi perikanan serta kehidupan para nelayanan kita. Terlebih, perairan nergara kita termasuk yang banyak sampah plastiknya,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi meminta kepedulian seluruh lapisan masyarakat terhadap pentingnya kebersihan laut terus meningkat dari waktu ke waktu. Gubernur sendiri telah mengadopsi serta mengembangkan program tersebut di Sumbar, dengan menyiapkan hadiah umrah bagi nelayan Kota Padang, yang berhasil mengumpulkan sampah plastik di laut terbanyak hingga akhir tahun 2023.
“Pelaksanaan program aksi bersih sampah di laut di Sumbar memang kita modifikasi. Kami sudah sampaikan kepada nelayan di Kota Padang, nanti yang paling banyak mengumpulkan sampah pada akhir tahun ini, akan kita berangkatkan umrah ke Tanah Suci,” ucapnya.
Salah seorang aktivis lingkungan, Pati Hariyos mengapresiasi dan menilai Pemprov Sumbar memberikan program hadiah umroh kepada nelayan dalam menjaga kebersihan laut.
“Apa yang dilakukan Pemprov Sumbar sangatlah baik untuk menumbuhkan semangat nelayan dalam menjaga kebersihan laut, karena nelayan bersentuhan langsung kehidupannya di laut,” ungkapnya.
Pria yang biasa dipanggil yose itu meminta kepada pemerintah untuk bekerja keras dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai – sungai.
“Pemerintah harus mendorong sosialisasi dan upaya lain dalam memberikan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang blantaran sungai untuk tidak membuat sampah ke sungai, karena sungai akan bermuara kelaut,”
“Menunjang soal itu, Pemerintah dapat menyiapkan tempat – tempat sampah untuk masyarakat di blantaran sungai itu bisa membuang sampah pada tempatnya,” Katanya.
Syahril hakim, Salah seorang petugas pantai di Kota Padang mengungkapkan pemerintah sudah sangat optimal dalam pengelolaan sampah terutama di pantai.
“Kami terus bekerja keras bersama tim untuk kebersihan pantai agar tidak tercemar dari sampah – sampah, disepanjang pantai sudah terdapat tempat – tempat sampah untuk membuang sampah bagi wisatawan,”. Katanya. (ADV)