Suaraindo.id-Perkuat pemasaran rajungan tangkapan nelayan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Forum Komunikasi Nelayan Rajungan Nusantara dan usaha rintisan (startup) Fishlog.
Dilansir dari Antara, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Budi Sulistiyanto mengatakan Sustainable Fisheries Partnership (SFP) telah mendampingi para nelayan untuk menerapkan penangkapan rajungan secara berkelanjutan.
Lewat nota kesepahaman antara Ditjen PDSPKP dengan Forkom dan Fishlog, Budi memastikan kehadiran KKP dalam memfasilitasi penguatan kelembagaan dan akses pasar, terutama dalam menjembatani tercapainya harga yang lebih fair dan transparan.
Saat ini SFP dan Fishlog juga sedang memfasilitasi Forkom pengembangan usaha rajungan yang memenuhi sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Melakukan pendampingan dalam mengembangkan ekosistem bisnis, termasuk membangun jejaring ke lembaga keuangan dan pemasaran.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan Forkom adalah wadah para nelayan rajungan yang berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip penangkapan yang berkelanjutan. Berbagai upaya telah dilakukan Forkom, diantaranya menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan (seperti bubu), menghindari tertangkapnya atau mengembalikan rajungan kecil yang tertangkap, karantina rajungan bertelur yang tertangkap, serta melakukan pencatatan data hasil tangkapan.
Adapun saat ini nilai ekspor rajungan mencapai 448 juta dolar AS pada tahun 2023. Secara sosial komoditas ini memberikan penghidupan bagi sekitar 90.000 nelayan rajungan dan 180.000 pengupas yang mengolah rajungan, dimana rajungan merupakan salah satu dari lima komoditas prioritas KKP.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS