Workshop UMKM Petani Sawit Milenial Wilayah Perbatasan Digelar di Singkawang

  • Bagikan
Pj Wako Singkawang Sumastro saat membuka workshop UMKM petani sawit milenial wilayah perbatasan di Aula Hotel Dangau Singkawang, Kamis (21/3/2024) sore. SUARAKALBAR.CO.ID/Hendra.

Suaraindo.id-Pj Wali Kota Singkawang Sumastro membuka workshop UMKM petani sawit milenial wilayah perbatasan Negara Kalimantan Barat (Kabupaten Sambas/Bengkayang) di Aula Hotel Dangau Singkawang, Kamis (21/3/2024) sore.

Workshop ini dilaksanakan oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR Indonesia (Aspekpir) selama dua yakni 21-22 Maret 2024.

“Sangat perlu kita andalkan untuk saat ini dan kedepannya adalah para petani sawit milenial,” ujar Pj Wali Kota Singkawang Sumastro.

Biasanya, petani sawit milenial memiliki kemampuan mencari informasi dan inovasi melalui jejaring media sosial maupun komunitas yang mereka bangun sendiri.

“Terlebih saya dengar jika workshop ini akan diarahkan ke hilirisasi. Ini sangat luar biasa,” katanya.

Bicara mengenai sawit, kata Sumastro, maka yang harus menjadi perhatian adalah produktivitas yang mana petani sawit harus bisa mengalokasikan cadangan biaya pupuk, perawatan, karyawan dan lain-lain.”Sawit ini berapa dia kita kasih makan, maka segitulah dia memberikan rejekinya ke kita,” ujarnya.

Ketua GAPKI Kalbar Purwati Munawir mengatakan bahwa komuniti sawit berperan strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah. “Komuniti ini telah berperan nyata dari sisi penyerapan tenaga kerja,” katanya.

Menurutnya, Kalbar telah berhasil memposisikan daerah ini sebagai salah satu sentra sawit Nasional.

Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalbar dan Kabupaten/Kota atas dukungan dan pembinaan terhadap produksi sawit di Kalbar.

Ketua HKTI Singkawang Tjhai Chui Mie berkeinginan para petani makmur dan rakyat sejahtera. “Melalui workshop ini saya berharap para narasumber bisa memberikan motivasi bagi milenial untuk menjadi petani sawit,” katanya.

Cerita mau sukses atau berhasil, maka yang perlu disiapkan adalah sarana dan prasarana. Sehingga diharapkan kepada pemerintah dapat berpartisipasi menyiapkan alat. Selain itu bibit dan membantu penjualannya.

“Apakah di satu kawasan perlu dibangun pabrik atau CPO nya, sehingga petani tidak jauh-jauh lagi membawa hasil panennya,” ujarnya.

Dukungan-dukungan seperti inilah yang HKTI Singkawang harapkan dari pemerintah untuk keberhasilan para petani.

Sementara Kepala Divisi UMKM Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Helmi Muhansyah menyatakan siap untuk berkolaborasi dan mensuport khususnya rekan-rekan petani milenial untuk berwirausaha menggunakan berbagai macam teknologi untuk mengembangkan produktivitas kelapa sawit.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan