Bandara Supadio Kembali Berstatus Internasional di Era Ria Norsan, Peluang Besar bagi Pariwisata, Perdagangan, dan Investasi bagi Kalbar

  • Bagikan
Di era kepemimpinan Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Bandara Supadio kembali berstatus sebagai Bandara Internasional. Status ini diaktifkan kembali pada 4 Juni 2025, ditandai dengan penerbangan perdana rute Pontianak–Kuala Lumpur–Kuching, Malaysia.SUARAINDO.ID

Suaraindo.id – Di era kepemimpinan Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Bandara Supadio kembali berstatus sebagai Bandara Internasional. Status ini diaktifkan kembali pada 4 Juni 2025, ditandai dengan penerbangan perdana rute Pontianak–Kuala Lumpur–Kuching, Malaysia.

Gubernur Ria Norsan menyatakan, pengaktifan kembali status internasional Bandara Supadio merupakan langkah strategis yang membuka peluang lebih luas bagi pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi di Kalimantan Barat.

“Kita membuka simpul strategis yang menghubungkan dua wilayah serumpun yang selama ini berjalan berdampingan,” ujarnya.

Ia menyampaikan apresiasi kepada PT Angkasa Pura Indonesia, Manajemen AirAsia, serta seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan konektivitas udara antar dua wilayah serumpun ini.

“Kepada pihak imigrasi, bea cukai, karantina, serta seluruh instansi yang bertugas di bandara, saya juga mengajak untuk bersama-sama mendukung kelancaran operasional penerbangan internasional ini dengan pelayanan terbaik, cepat, dan profesional, sehingga menciptakan kesan positif bagi para pelancong dan pelaku bisnis yang datang maupun berangkat melalui Bandara Supadio,” tegas Norsan.

Ia menambahkan, momen ini juga menandai langkah penting bagi AirAsia dalam memperluas jaringan regional sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi bersama. Dengan hadirnya rute baru ini, masyarakat kini memiliki akses perjalanan yang lebih cepat, efisien, dan terjangkau antara Pontianak, Kuala Lumpur, dan Kuching.

“Tentu dengan dibukanya akses penerbangan ini menandai babak baru dan sekaligus mempertegas komitmen bersama dalam mendorong investasi ekonomi, sosial, dan budaya antar kedua kawasan,” jelasnya.

Menurut Gubernur Ria Norsan, dikembalikannya status internasional Bandara Supadio menjadi momentum strategis untuk memperluas peluang di berbagai sektor. Kalimantan Barat, yang menjadi salah satu beranda terdepan Indonesia, memiliki banyak potensi unggulan yang siap dikolaborasikan—mulai dari ekowisata, kekayaan budaya Melayu dan Tionghoa, hingga pengembangan inovasi digital seperti layanan e-Visa dan e-BIC (Border Information Center).

“Kami mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Sarawak dalam membuka kembali rute ini. Kami berharap kerja sama lintas batas ini dapat terus diperkuat melalui proyek wisata bersama, promosi destinasi desa budaya, serta peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk masyarakat di Sarawak, yang telah mendorong lahirnya kembali penerbangan ini. “Harapan kami, kerja sama terus meluas ke bidang ekonomi, budaya, dan pendidikan,” tutup Ria Norsan.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan