Orangutan Ditemukan Mati di Kebun Masyarakat KKU, BKSDA Kalbar Gelar Investigasi

  • Bagikan
Petugas BKSDA Kalbar saat melakukan investigasi terkait matinya orangutan di kebun Masyarakat di Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara belum lama ini. foto : Suara Kalbar

Suaraindo.id– Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat menerima laporan tentang penemuan orangutan mati di kebun masyarakat Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim dari BKSDA Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang segera melakukan pengecekan lapangan.

Hasil pengecekan lapangan yang dilakukan oleh BKSDA Kalimantan Barat bersama Balai Taman Nasional Gunung Palung dan tim medis Yayasan IAR Indonesia (YIARI) mengungkapkan bahwa bangkai orangutan betina (diperkirakan berusia 19-20 tahun) ditemukan di lokasi tersebut.

Selain itu, ditemukan pula orangutan remaja betina (diperkirakan berusia 4-5 tahun) bergelantungan di atas pohon yang sama.

Pemeriksaan fisik di lapangan menunjukkan bahwa pada bangkai orangutan dewasa terdapat luka di bagian punggung bawah. Kepala BKSDA Kalimantan Barat, RM. Wiwied Widodo menyatakan bahwa pihaknya akan melokalisir tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan investigasi lebih lanjut bersama Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) Wilayah Kalimantan Seksi Wilayah III Pontianak dan Polda Kalimantan Barat.

“Dalam rangka mengetahui penyebab kematian orangutan secara terperinci, telah dilakukan nekropsi terhadap bangkai orangutan. Hasilnya, ditemukan luka pada bagian punggung bawah dengan lebar 3 cm dan kedalaman 7 cm yang diindikasikan terkena benda tajam,” ujar Wiwied Widodo.

Selain itu, pada orangutan remaja betina ditemukan luka di bagian kaki. Oleh karena itu, tim memutuskan untuk melakukan penyelamatan dan menitipkan orangutan remaja tersebut ke pusat rehabilitasi orangutan untuk memulihkan kondisinya terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke habitat alaminya.

“Kami akan terus melakukan investigasi untuk memastikan penyebab kematian dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi satwa liar, khususnya orangutan, dari ancaman yang membahayakan keberlangsungan hidup mereka,” jelasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan