Karisma Evi Tiarani Persembahkan Medali Perak di Paralimpiade Paris 2024

  • Bagikan
Sprinter Indonesia Karisma Evi Tiarani memamerkan medali yang diperoleh dari pertandingan final nomor 100 meter T63 putri Paralimpiade Paris 2024 di Stadion Stade de France, Paris, Prancis, Sabtu (07/09/2024). Karisma Evi berhasil finis di urutan kedua dan berhak atas medali perak dengan catatan waktu 14,26 detik. ANTARA

Suaraindo.id– Karisma Evi Tiarani Persembahkan Medali Perak di Paralimpiade Paris 2024
Atlet para atletik Indonesia, Karisma Evi Tiarani, mencatat prestasi gemilang dengan meraih medali perak di nomor 100 meter putri klasifikasi T42/63 pada Paralimpiade Paris 2024, Minggu.

Tak hanya itu, Karisma juga dua kali memecahkan rekor dunia untuk klasifikasi T42 dalam satu hari.

Pertandingan final yang berlangsung di Stade de France penuh dengan drama. Karisma, yang merupakan pemegang rekor dunia klasifikasi T42, harus bersaing dengan tiga atlet unggulan asal Italia di klasifikasi T63: Ambra Sabatini, Monica Graziana Contrafatto, dan Martina Caironi. Meskipun Karisma tak diunggulkan karena penggabungan klasifikasi T42 dan T63, ia tampil dengan penuh semangat.

Pertarungan semakin menegangkan ketika Sabatini, pemegang rekor 100 meter T63, terjatuh menjelang finis dan menyebabkan Monica Graziana juga terjatuh.

Insiden ini memberi kesempatan bagi Karisma untuk finis di posisi kedua dengan waktu 14,26 detik, sekaligus mencatatkan rekor dunia baru di klasifikasi T42.

Karisma mengaku tak menyangka bisa meraih medali di tengah persaingan ketat dengan trio Italia.

“Ini luar biasa. Saya tidak membayangkan hal ini akan terjadi karena mereka (trio Italia) selalu tampil hebat. Saya pikir mereka sangat cepat setelah 60 meter. Ini sungguh menakjubkan,” kata Karisma Evi, melansir dari ANTARA, Minggu(08/09/2024).

Karisma Evi hanya menyadari bahwa pelari yang menggunakan kaki buatan terlihat kesulitan pada momen start. Makanya, pada partai final ini, Karisma Evi sekuat tenaga untuk meninggalkan mereka pada 50 meter awal.

“Untuk yang memakai kaki asli memang harus maksimal di start awal. Sebisa mungkin harus meninggalkan di awal.

Dengan begitu mereka tidak bisa mengejar di akhir,” ujarnya.

Meski berdekatan, Karisma Evi tak mengetahui penyebab insiden Sabatini terjadi. Ia hanya fokus untuk mengejar Martina Caironi yang berlari sangat cepat di depannya.

“Saya hanya melihatnya terjatuh sebelum garis finis dan saya hanya berkonsentrasi pada garis finis,” kata Karisma Evi.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan