Ketua DPRD Palangka Raya Minta Dinas Terkait Monitoring Lapangan HET LPG 3 Kg

  • Bagikan
Ketua Sementara DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery

Suaraindo.id – Sebagian masyarakat Kota Palangka Raya yang menggunakan gas elpiji 3 Kg merasa resah akibat kesulitan mendapatkan jatah elpiji subsidi dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, harga gas melon tersebut melonjak drastis hingga mencapai Rp35.000 per tabung, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Menanggapi hal ini, Ketua Sementara DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery, menyampaikan keprihatinannya terhadap keluhan masyarakat. Ia menegaskan bahwa pihaknya mendesak tindakan tegas, khususnya terhadap pangkalan-pangkalan yang menjual gas elpiji 3 Kg di atas HET.

“Saya mengusulkan agar pemerintah memberikan tindakan tegas terhadap pangkalan-pangkalan yang menjual elpiji di atas HET, karena kita tahu gas elpiji 3 Kg ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu atau miskin,” ujar Khemal kepada awak media di Gedung DPRD Kota Palangka Raya, Senin (23/09/2024).

Khemal menekankan bahwa elpiji 3 Kg memang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu, yang sangat membutuhkan untuk keperluan sehari-hari. Ia meminta pemerintah melalui dinas terkait untuk segera melakukan monitoring di lapangan serta mengevaluasi pangkalan-pangkalan yang menjual elpiji bersubsidi di atas harga yang telah ditetapkan.

“Kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 Kg dan tingginya harga bisa berdampak langsung pada para pelaku UMKM, seperti pedagang makanan dan PKL yang menggunakan elpiji 3 Kg,” jelasnya.

Khemal berharap pemerintah dapat bertindak tegas terhadap pelaku penyelewengan penggunaan gas elpiji subsidi, demi menjaga keberlangsungan masyarakat kecil yang bergantung pada gas melon tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

Dengan adanya langkah tegas dari pemerintah, diharapkan permasalahan kelangkaan dan kenaikan harga elpiji 3 Kg bisa segera teratasi, sehingga tidak mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan