Suaraindo.id – Pada peringatan Hari Santri 2024, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mempawah, Ikhwan Pohan, menekankan pentingnya pemahaman moderasi beragama bagi santri di seluruh pondok pesantren (ponpes) di Mempawah. Pesan ini disampaikan di hadapan Forkopimda, Ketua FKPP Mempawah Sulhan, para kiyai, pimpinan ponpes, tokoh agama, organisasi masyarakat, dan ASN Kemenag Mempawah. Dalam kesempatan tersebut, Ikhwan berharap agar konsep moderasi beragama semakin diperhatikan dalam pendidikan pesantren.
Acara ini diikuti oleh 1.500 santri dari berbagai ponpes di Mempawah, berlangsung usai apel Hari Santri 2024. Ikhwan Pohan mengungkapkan apresiasi kepada Penjabat Bupati Mempawah, Ismail, yang mendukung penuh pelaksanaan acara tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Penjabat Bupati Mempawah Ismail yang sangat responsif dalam mendukung acara Hari Santri 2024 ini. Berkat kolaborasi yang baik, acara berjalan lancar,” ungkapnya.
Selain itu, Ikhwan berharap agar peringatan Hari Santri di masa mendatang bisa digelar dengan lebih meriah dan melibatkan lebih banyak santri.
Menegaskan Moderasi Beragama sebagai Fokus Pendidikan Pesantren
Dalam pidatonya, Ikhwan menekankan pentingnya menanamkan konsep moderasi beragama sebagai salah satu poin utama dalam pendidikan pesantren. Ia menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah sikap yang seimbang, tidak condong pada ekstrimisme maupun liberalisme. Pemahaman ini sangat penting untuk menjaga kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat majemuk seperti Indonesia.
“Moderasi beragama ini penting untuk membekali para santri agar mampu menghadapi tantangan zaman, terutama dalam menyikapi perbedaan yang ada di masyarakat,” ujar Ikhwan.
Ia menambahkan bahwa pemahaman moderasi beragama tidak boleh hanya sekadar konsep teoretis, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari para santri. Dengan demikian, para santri dapat menjadi agen perubahan yang membawa kedamaian dan keharmonisan di tengah masyarakat.
“Santri harus memahami bahwa ajaran agama apapun itu, mengajarkan cinta kasih, toleransi, dan menghargai perbedaan. Moderasi beragama adalah jalan tengah untuk menjaga keharmonisan di tengah perbedaan,” tegasnya.
Pesantren sebagai Pusat Pembentukan Karakter dan Moral
Peringatan Hari Santri 2024 ini menjadi momentum refleksi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam dunia pesantren. Ikhwan berharap pesantren-pesantren di Mempawah semakin mendapatkan perhatian dan dukungan, baik dari pemerintah maupun masyarakat luas. Ia menekankan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan agama yang mendalam, tetapi juga mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
“Pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai tempat pembentukan moral dan etika yang menjadi fondasi penting dalam membangun masyarakat yang damai dan sejahtera,” jelasnya.
Oleh karena itu, pesantren harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, salah satunya dengan memasukkan konsep moderasi beragama ke dalam kurikulum pendidikan mereka.
Pentingnya Kolaborasi dalam Pengembangan Pesantren
Ikhwan Pohan juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pesantren, dan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai moderasi beragama. Ia menekankan bahwa peran serta pemerintah dalam mendukung pengembangan pesantren sangatlah penting, terutama dalam pembinaan, dukungan sarana dan prasarana, serta pemberdayaan ekonomi pesantren.
“Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan pesantren di Mempawah tidak hanya mampu melahirkan lulusan yang cerdas secara intelektual dan spiritual, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan yang kuat serta mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya.
Peringatan Hari Santri 2024 di Kabupaten Mempawah ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan Kemenag Mempawah dalam mendukung pendidikan pesantren yang berkualitas dan berbasis moderasi beragama. Melalui upaya ini, diharapkan dapat terwujud generasi yang religius, toleran, dan berdaya saing tinggi, sekaligus menjaga kerukunan dalam keberagaman masyarakat.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS