Suaraindo.id – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, secara resmi membuka Kapuas Economic Forum (KEF) 2024 yang diselenggarakan di Aula Keriang Bandong, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, pada Rabu (16/10/2024). Dalam forum ini, ia menekankan pentingnya sinergi dan kemudahan investasi sebagai kunci mendorong pertumbuhan ekonomi Kalbar.
Harisson menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat berada di angka 4,76 persen pada kuartal kedua tahun 2024, sedikit di bawah pertumbuhan nasional yang mencapai 5,05 persen. “Ini menjadi tantangan bagi kita semua karena Presiden terpilih menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Namun, saya optimis target ini bisa tercapai melalui kolaborasi dan kemudahan investasi,” ujarnya.
Pj Gubernur juga meminta seluruh Bupati dan Walikota se-Kalimantan Barat untuk bersama-sama mengidentifikasi hambatan investasi di daerah masing-masing agar dapat dicari solusi konkret. “Diskusikan apa yang menjadi hambatan, karena kita diminta mempermudah investasi agar pertumbuhan ekonomi di Kalbar semakin meningkat,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, N.A. Anggini Sari, memaparkan bahwa BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 berada di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Untuk Kalbar sendiri, setelah mengalami perlambatan akibat larangan ekspor bauksit mentah pada 2023, ekonomi daerah ini menunjukkan pemulihan yang positif. “Kami perkirakan ekonomi Kalbar tumbuh antara 4,6 hingga 5,4 persen pada 2024, didorong oleh peningkatan investasi dan konsumsi rumah tangga,” jelas Anggini.
Selain itu, sektor-sektor utama seperti pertanian, perkebunan, dan industri pengolahan juga menunjukkan peningkatan, didukung oleh penambahan pabrik CPO dan harga jual komoditas yang lebih tinggi. Dengan adanya forum ini, diharapkan sinergi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan para pemangku kepentingan dapat semakin memperkuat upaya bersama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius.
Forum tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Forkopimda Kalbar, Bupati dan Walikota se-Kalbar, perwakilan lembaga keuangan, serta perwakilan Kementerian Investasi/BKPM. Melalui kerja sama erat dan kolaborasi dalam mempermudah investasi, diharapkan Kalbar mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS