Suaraindo.id – Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, sejak Selasa (21/1/2025) dan hingga kini masih merendam berbagai kecamatan dengan ketinggian air yang bervariasi. Dua kecamatan yang paling parah terdampak adalah Menjalin dan Menyuke.
Ketua Satgas Informasi BPBD Kalimantan Barat, Daniel, menyebutkan bahwa sebanyak 2.524 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 11.776 jiwa terdampak akibat bencana ini. “Banjir turut merendam rumah warga, dan satu fasilitas umum berupa sekolah tidak dapat melangsungkan proses belajar mengajar,” ungkap Daniel, Kamis (23/1/2025).
Kondisi di lapangan menunjukkan keparahan situasi, di mana air sudah mencapai atap beberapa rumah. Selain itu, akses transportasi lumpuh total karena genangan air yang cukup tinggi membuat kendaraan tidak dapat melintas.
Daniel juga mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi bahaya di tengah bencana ini. “Kami meminta kepada masyarakat untuk menyelamatkan harta benda serta tidak membiarkan anak-anak bermain di lokasi banjir. Hal ini penting untuk mencegah korban jiwa, terlebih sudah ada laporan satu anak tenggelam di Sambas,” tegasnya.
BPBD Kalimantan Barat terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk bersinergi dalam menangani dampak banjir yang meluas ini. Bantuan logistik dan evakuasi menjadi prioritas untuk meringankan beban warga terdampak.
Hingga kini, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi diperkirakan masih akan berlangsung. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terkini dari pihak berwenang dan tetap siaga menghadapi potensi banjir susulan.
Banjir di Kabupaten Landak ini menjadi pengingat akan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam penanganan bencana. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga komunitas lokal dan organisasi kemanusiaan diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan bantuan kepada korban banjir.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS