Hilirisasi Mineral: PT Borneo Alumina Indonesia Kembangkan SGAR Fase 2 di Mempawah

  • Bagikan
SGAR Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia yang akan dikembangkan ke Fase 2 di Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Komitmen Indonesia untuk mendorong hilirisasi mineral semakin nyata. PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI), anak usaha PT INALUM dan PT ANTAM Tbk, tengah mempersiapkan pengembangan tahap lanjutan proyek strategis Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat.

Proyek ini kini berada dalam tahap penyusunan Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan, yang akan menjadi dasar penting untuk merealisasikan pengembangan lebih lanjut.

Direktur Pengembangan Usaha PT INALUM, Melati Sarnita, mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan memprioritaskan penyelesaian commissioning SGAR Fase 1, yang dijadwalkan beroperasi penuh pada semester pertama tahun 2025.

“Saat ini kami fokus menyelesaikan commissioning SGAR Fase 1 agar dapat beroperasi stabil dan memenuhi kebutuhan pasar alumina. Di sisi lain, kami juga tengah merancang skema pendanaan serta menjajaki kemitraan strategis untuk mendukung studi kelayakan SGAR Fase 2. Harapannya, Final Investment Decision (FID) dapat tercapai di tahun yang sama,” jelas Melati.

Direktur Pengembangan Usaha PT ANTAM Tbk, I Dewa Wirantaya, menyampaikan bahwa studi kelayakan adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan proyek dari segi teknologi, produksi, hingga investasi.

“Penyelesaian Feasibility Study menjadi kunci utama agar proses FID bisa segera dilaksanakan. Selain itu, kami memastikan SGAR Fase 1 dapat beroperasi stabil sebagai landasan untuk melanjutkan pengembangan Fase 2,” ujar Dewa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ANTAM di Jakarta.

Proyek SGAR merupakan bagian dari inisiatif strategis Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID. Dengan kapasitas produksi hingga 1 juta ton alumina per tahun, SGAR Fase 1 diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada September 2024. Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan impor alumina.

Penyelesaian SGAR Fase 2 diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi nasional dan mendukung pertumbuhan industri hilir di sektor pertambangan.

Sebagai langkah nyata dalam mendukung hilirisasi mineral, SGAR di Mempawah menjadi simbol transformasi industri tambang Indonesia yang tidak hanya berorientasi pada ekspor bahan mentah, tetapi juga peningkatan nilai tambah melalui pengolahan di dalam negeri.

PT BAI, bersama dengan PT INALUM dan PT ANTAM, optimis bahwa pengembangan ini akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan