Suaraindo.id – Banjir yang melanda sejumlah ruas jalan di Kalimantan Barat dalam beberapa waktu terakhir berdampak pada proses distribusi berbagai komoditas, termasuk bahan pokok kebutuhan masyarakat. Kondisi ini menyebabkan sejumlah harga komoditas mengalami kenaikan, salah satunya cabai, sayuran, dan bawang putih.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag ESDM Kalbar, Agus Leksono, menjelaskan bahwa kenaikan harga disebabkan oleh terhambatnya pasokan barang, terutama yang berasal dari luar daerah, seperti Jawa. “Komoditi ini ada yang datang dari Jawa, sehingga sejumlah akses yang terendam banjir menyulitkan proses pendistribusian, karena tidak hanya Kalimantan, namun di Jawa juga beberapa titik terendam banjir,” ujar Agus, Minggu (9/2/2025).
Untuk meredakan keresahan masyarakat, pihaknya telah menyambangi sejumlah pasar di Kota Pontianak dan berdiskusi dengan para pedagang. Agus juga mengungkapkan bahwa selain faktor banjir, perayaan Imlek dan Cap Go Meh juga memengaruhi operasional agen besar yang masih libur. “Kami prediksi minggu depan distribusi dan harga-harga sudah kembali normal,” tambahnya.
Di pasar, saat ini terlihat bawang merah impor dari Thailand dan Bali mendominasi penjualan. Namun, masyarakat cenderung memilih bawang Thailand yang lebih harum, sementara pasokan bawang lokal seperti dari Brebes masih terkendala oleh banjir.
Meskipun ada kenaikan harga, Agus menyebutkan bahwa angka kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan. “Kenaikan ini tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 1,5 persen untuk bawang dan cabai 8 persen, namun ini rata-rata kondisi pasar tertentu di Kota Pontianak,” tutupnya.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, karena pihak terkait sedang berupaya untuk mengatasi hambatan distribusi dan mengembalikan stabilitas harga.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS