Suaraindo.id – Kantor Imigrasi Jagoi Babang bersama Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PLBN) Jagoi Babang menggandeng tokoh agama dan masyarakat setempat dalam memperkuat upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah perbatasan.
Perwakilan Imigrasi Jagoi Babang, Wely, menegaskan bahwa langkah utama dalam pencegahan TPPO adalah pengecekan ketat terhadap dokumen serta penolakan pembuatan paspor yang tidak sesuai prosedur.
“Gambaran umum tentang pencegahan TPPO yang kami lakukan terutama berfokus pada pengecekan dokumen. Selain itu, kami juga menerapkan langkah preventif berupa penolakan pembuatan paspor yang tidak sesuai,” ujar Wely, melansir dari ANTARA, Minggu (23/2/2025).
Selain pengawasan dokumen, pihak Imigrasi juga berkoordinasi dengan berbagai lembaga terkait, termasuk kepolisian, dalam upaya penindakan dan pengawasan.
Dalam rangka memperkuat pencegahan TPPO dan penyalahgunaan narkotika, Imigrasi Jagoi Babang turut bekerja sama dengan tokoh agama dan pihak gereja. Wely menjelaskan bahwa tokoh agama memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya TPPO dan narkotika.
“Tokoh agama merupakan figur yang memiliki kedekatan dengan masyarakat. Dengan adanya peran mereka, penyampaian informasi mengenai bahaya TPPO dan narkoba dapat lebih efektif,” tambahnya.
Ketua PLBN Jagoi Babang, Misdo, menekankan bahwa fungsi PLBN bukan hanya sebatas mengawasi lalu lintas barang dan orang, tetapi juga menata arus keluar masuk warga demi mendukung perputaran ekonomi di perbatasan.
“Pengawasan terhadap keluar masuk orang bukan hanya tanggung jawab satu lembaga, tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama, termasuk tokoh agama dan masyarakat setempat,” ujar Misdo.
Ia menambahkan bahwa kerja sama lintas sektor sangat diperlukan untuk memastikan pencegahan TPPO dan narkotika berjalan optimal. PLBN juga menerapkan sistem screening terhadap setiap warga yang melintas guna mencegah penyelundupan narkoba dan praktik TPPO.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek Jagoi Babang, AKP Asep Maulana, mengapresiasi kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan tokoh agama. Ia menilai bahwa peran serta tokoh agama sangat penting dalam upaya pengawasan dan pencegahan peredaran narkoba serta TPPO di wilayah perbatasan.
“Perlu kita ketahui bersama, khususnya di Kecamatan Jagoi Babang, bahwa anak muda semakin banyak terjerumus dalam bahaya narkoba. Oleh karena itu, kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberantas narkoba di lingkungan sekitar kita,” ujar AKP Asep Maulana.
Menurutnya, sinergisitas antara Imigrasi, PLBN, kepolisian, tokoh agama, dan masyarakat setempat akan membuahkan hasil positif dalam meminimalisir kasus TPPO dan narkotika di perbatasan RI-Malaysia.
Dengan langkah-langkah preventif yang terus diperkuat serta dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan wilayah perbatasan Jagoi Babang dapat terbebas dari ancaman TPPO dan penyalahgunaan narkotika.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS