Masyarakat dan Stakeholder Bengkayang Kembangkan Pupuk Organik Mikroba Google

  • Bagikan
Pengelolaan Pupuk organik Mikroba Google dari kotoran hewan ternak di Kabupaten Bengkayang. SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Masyarakat dan stakeholder di Kabupaten Bengkayang bersama-sama mengelola pupuk organik Mikroba Google yang berbahan dasar kotoran hewan ternak. Inovasi ini merupakan temuan Prof. Dr. Ir. Ali Zum Mashar, seorang ahli pertanian yang berperan dalam pengembangan pupuk ramah lingkungan. Pupuk ini menjadi solusi bagi para petani jagung untuk meningkatkan hasil pertanian sekaligus menjaga kesuburan tanah.

Kegiatan pengelolaan pupuk ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Perwira Polres Bengkayang AKP Amansyurdin, Katim Satbrimob Polda Kalbar AKP Hendro beserta 19 personel Satbrimob Polda Kalbar, personel Polres Bengkayang Aipda Haryanto, serta staf Prof. Ali Zum Mashar, yaitu Ing Dwi dan empat buruh harian lepas. Proses pengolahan ini berlangsung di gudang PPKR Kecamatan Bengkayang pada Selasa (18/2/2025).

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan ketersediaan pupuk organik guna mendukung program ketahanan pangan nasional, terutama bagi petani jagung lokal. Selama proses pengolahan dan pengepakan, diperoleh hasil berupa pupuk padat organik sebanyak 215 karung dan pupuk cair Migo sebanyak 500 liter.

“Dengan produksi yang berkelanjutan, diharapkan pupuk ini dapat memberikan manfaat lebih luas bagi ketahanan pangan nasional,” ujar AKP Amansyurdin saat ditemui di gudang PPKR tempat pengolahan pupuk organik.

Lebih lanjut, AKP Amansyurdin menekankan bahwa produksi pupuk ini memiliki manfaat besar bagi pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten Bengkayang. Kehadiran pupuk organik Mikroba Google diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta meningkatkan hasil panen mereka.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 50 karung pupuk padat organik dan 120 liter pupuk cair Migo didistribusikan ke lahan jagung di Lanud Harry Hadysoemantri, Sanggau Ledo. Sementara itu, material yang masuk ke gudang PPKR meliputi 1.000 buah karung kosong sebagai persediaan untuk pengemasan selanjutnya.

Hingga saat ini, total pupuk padat organik yang telah diolah mencapai 2.411 karung. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.400 karung telah dikirim ke Lanud Sanggau Ledo, sementara 1.011 karung masih tersimpan di gudang PPKR.

Adapun bahan baku yang digunakan dalam pengolahan pupuk organik ini meliputi kotoran ayam, sekam padi, serbuk kayu gergaji, dedak atau bekatul, serta tanah abu solid. Kombinasi bahan-bahan ini menghasilkan pupuk berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara alami dan berkelanjutan.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan Kabupaten Bengkayang dapat menjadi contoh dalam pemanfaatan pupuk organik sebagai solusi pertanian yang lebih ramah lingkungan dan mendukung ketahanan pangan nasional

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan