Suaraindo.id – Sebanyak 11 dari dua belas paket proyek tender Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tahun 2024 di Kota Subulussalam belum dilakukan Provisional Hand Over atau serah terima.
Proyek yang belum rampung meski saat ini sudah April Tahun 2025 tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Aceh Tahun 2024.

Akibat molornya pekerjaan terselesaikan, Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Aceh dikabarkan telah turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Subulussalam, Ir Alhaddin dikonfirmasi Suaraindo.id menyebutkan dari 12 item pekerjaan SPAM, baru satu paket yang sudah di PHO.
“Satu paket pekerjaan sudah rampung dan dilakukan serah terima yakni di Desa Lae Mate, Kecamatan Rundeng.
Sementara sebelas pekerjaan lagi belum fungsional, sehingga belum dilakukan PHO.
Terkait pekerjaan itu, Badan Pemeriksaan Keuangan Aceh juga telah turun dan melakukan pemeriksaan ke lokasi,” kata Ir. Alhaddin, Senin (28/4/2025).
Secara rinci ia tidak menjelaskan atas keterlambatan perkerjaan yang bersumber dari DAK Aceh Tahun 2024 dengan pagu anggaran Rp500 hingga 540 juta per paket itu.
Namun dia menyebutkan memberi perpajangan waktu pekerjaan kepada perusahaan pemenang tender dengan ketentuan dikenai denda.
Hal ini kata Ir.Alhadin, supaya pembangunan tersebut fungsional, serta manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Berikut 12 lokasi pembangunan SPAM Tahun 2024.
Kecamatan Longkib
– Desa Longkib
– Desa Panji
– Desa Darussalan
– Desa Bangun Sari
– Desa Sikerabang
Kecamatan Penanggalan
– Desa Penuntungan
– Desa Moteng
Kecamatan Simpang Kiri
– Desa Sikalondang
– Subulussalam Selatan
– Subulussalam Timur
– Desa Buluh Dori
Kecamatan Rundeng
– Desa Lae Mate
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS