Suaraindo.id – Konflik antarwarga kembali terjadi di wilayah Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Sebanyak 69 rumah warga di Desa Masiulan hangus terbakar, dan 11 warga Desa Sawai mengalami luka-luka dalam bentrokan yang pecah pada Kamis, 3 April 2025. Peristiwa memilukan ini menyisakan luka mendalam bagi warga setempat dan memaksa ratusan orang mengungsi.
Camat Seram Utara, Ahmad Ohorella, saat dikonfirmasi pada Sabtu (5/4/2025), membenarkan skala kerusakan dan jumlah korban dalam insiden tersebut.“Selain rumah warga, satu bangunan Sekretariat Ekowisata juga ikut terbakar. Bahkan, 34 unit sepeda motor milik warga turut dilalap api,” ujar Ahmad melalui sambungan telepon.
Dampak dari bentrokan tersebut memaksa 337 warga mengungsi. Sebagian besar dari mereka menempati rumah-rumah yang masih tersisa, sementara lainnya harus berlindung di tenda-tenda darurat yang didirikan oleh pemerintah kabupaten di halaman Gereja Desa Masiulan.
Saat ini, upaya penanganan darurat tengah dilakukan oleh pihak berwenang bersama aparat keamanan untuk memastikan kondisi aman dan terkendali, serta memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi.
Meski belum ada keterangan resmi terkait penyebab pasti bentrokan, pemerintah daerah mengimbau seluruh masyarakat agar menahan diri dan tidak terprovokasi, sembari menunggu proses penanganan lebih lanjut oleh aparat penegak hukum.
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah juga telah menyalurkan bantuan awal berupa bahan makanan, air bersih, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya kepada para korban.“Kami fokus pada pemulihan situasi dan memastikan para warga terdampak mendapat perhatian dan bantuan yang layak. Kita semua berharap tidak ada bentrokan susulan,” tambah Ahmad Ohorella.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya peran aktif tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda dalam membangun dialog damai serta menjaga persatuan di tengah keberagaman yang ada di Maluku Tengah.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS