Jaring Atlit Sepak Bola, 32 Club Ikuti Kompitisi Bagik Payung Cup

  • Bagikan

SUARAINDO.ID —- Sebanyak tiga puluh dua club se Kabupaten Lombok Timur mengikuti kompitisi Bagik Payung CUP tahun 2025.

‎Executive Committee Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Lombok Timur (EXCO ASKAB PSSI LOTIM) Zihad Akbar mengatakan, kompetisi Bagik Payung cup tahun 2025 ini bukan kompetisi baru, beberapa Desa mengadakan hal serupa untuk menjaring atlit sepak bolak profesional.

‎Dari pantauan Exco Askab PSSI Lotim, setiap tahun banyak fasilitas yang memadai sebagai penunjang kemajuan sepak bola yang bisa dimanfaatkan oleh pemain.

‎Zihad mengaku, pada Kompitisi Bagik Payung cup ini, diikuti 32 club.

‎Askab PSSI Lombok Timur menilai, kompitisi ini salah satu hal positif yang harus diapresiasi. Karena adanya turnamen ini, banyak atlit, khususnya bidang sepak bola bisa terjaring dan memunculkan bibit-bibit baru melalui Bagik Payung Cup tahun 2025.

‎Zihad menilai, fasilitas olahraga di wilayah Lombok Tiimur dinilai masih memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Sejumlah lapangan sepakbola di wilayah tersebut masih mengalami kekurangan dalam hal sarana dan prasarana pendukung.

‎”Tidak semua lapangan sepakbola di Lotim memiliki locker room, dan lainnya,” Ujar Zihad saat dikonfirmasi, di lapangan umum Bagik Payung, Sabtu, 19 April 2025.

‎Berbeda dengan kondisi di Desa Bagi Payung, perkembangan fasilitas olahraga di wilayah ini dinilai cukup signifikan. Berbagai program pembangunan telah berjalan secara konsisten dari tahun ke tahun, memberikan dampak positif terhadap kelengkapan sarana olahraga.

‎Salah satu contoh nyata adalah pembangunan locker room yang kini berdiri disamping lapangan utama. Fasilitas tersebut dilengkapi berbagai kebutuhan atlet dan pelatih, termasuk toilet dan ruang istirahat yang layak.

‎Pengembangan sepak bola di Desa Bagik Payung juga memberi kontribusi terhadap ekonomi lokal. Masyarakat sekitar mulai memanfaatkan momentum pertandingan untuk berjualan, membuka lahan parkir, dan kegiatan ekonomi lainnya.

‎“Ini yang paling penting. Sepak bola bukan hanya soal olahraga fisik, tapi juga bagaimana bisa membawa manfaat ekonomi bagi warga sekitar,” tambahnya.

‎Dengan berbagai upaya ini, diharapkan fasilitas olahraga di seluruh wilayah, bisa terus berkembang demi mendukung pembinaan atlet serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

‎Zihad menambahkan, pembukaan turnamen mempertemukan Bagik Payung B dengan Santer FC, berakhir seri menunjukkan kemampuan pemain lokal bisa bersaing dengan pemain lainnya.

Penulis: NanangEditor: Redaksi
  • Bagikan