SUARAINDO.ID —– Kepala Bidang Pengembangan Usaha Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur Juhur mengatakan, menjelang musim kurban dan pelaksanaan ibadah haji, permintaan terhadap hewan ternak khususnya sapi di pasar ternak mengalami peningkatan signifikan.
Lonjakan ini turut mendorong kenaikan harga jual sapi, terutama jenis Sapi Bali dan sapi lokal.
Volume jual beli hewan ternak kini meningkat tajam. “Biasanya kalau hari Senin bisa sampai 700 hingga 800 ekor sapi yang terjual. Sekarang ini, sudah rata dan diatas angka tersebut,” ujarnya.
Sementara, pada hari Rabu dan Jumat, rata-rata penjualan berkisar antara 400 hingga 500 ekor per hari.
Harga sapi juga ikut melonjak. Saat ini, harga sapi hidup berada di atas Rp50.000 per kilogram bobot hidup.
Sapi Bali dan sapi lokal masih menjadi pilihan utama masyarakat, terutama untuk keperluan kurban.
“Kenaikan harga ternak ini naik 20–30 persen, itu juga pengaruh ke harga,” imbuhnya.
Mayoritas pembeli saat ini berasal dari kalangan individu untuk kebutuhan pribadi, seperti hajatan dan persiapan kurban.
Selain itu, aktivitas di tempat pemotongan hewan (jagal) dan kandang-kandang peternakan juga menunjukkan peningkatan transaksi.
Kenaikan harga sapi disambut positif oleh para peternak.
“Kalau harga naik, peternak senang. Ini menandakan pasar bergairah. Beberapa waktu lalu memang sempat lesu, tapi sekarang sudah membaik,” jelasnya.
Peningkatan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga mendekati Hari Raya Idul Adha mendatang.