Triwulan I 2025, Ekonomi NTT Tumbuh 4,55 Persen

  • Bagikan
Bagus Maulana (Kepala Seksi Kehumasan) (kiri) dan Teguh Ersada Natail Sitepu (Ekonom BI NTT) saat acara Sasandia Dia di Hotel Sotis Kupang, Rabu (28/5). (Foto: Mbuhang Nggiku/suaraindo.id)

Suaraindo.id — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat bahwa perekonomian daerah menunjukkan kinerja positif pada triwulan I tahun 2025, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,55 persen (year on year/yoy).

Demikian disampaikan Ekonom Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Teguh Ersada Natail Sitepu, dalam acara Sasandia Doa (Sante-sanste Duduk ba Omong Deng Media) di Hotel Sotis Kupang, Rabu (28/5/2025), yang dihadiri jurnalis media cetak, elektronik dan media daring.

Pertemuan media yang dipandu Kepala Seksi Kehumasan BI NTT, Bagus Maulana, mengangkat tema: “Perekonomian NTT Terkini dan Respon Kebijakan”.

Menurut Teguh Sitepu bahwa capaian ini cukup menggembirakan, terutama jika dibandingkan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Pertumbuhan ekonomi NTT didorong oleh peningkatan produksi sektor pertanian serta realisasi berbagai program belanja pemerintah yang efektif.

Ia menambahkan bahwa sektor pertanian, yang merupakan penggerak utama perekonomian NTT, tumbuh sebesar 4,28 persen (yoy). Sektor perdagangan juga mencatat pertumbuhan signifikan, yakni sebesar 11,91 persen (yoy). Selain itu, sektor administrasi pemerintahan turut memberikan kontribusi positif dengan pertumbuhan sebesar 9,72 persen (yoy).

Dikatakan Teguh Sitepu, meskipun secara umum menunjukkan kinerja positif, beberapa sektor masih mengalami kontraksi. Investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat menurun sebesar 4,39 persen (yoy). Konsumsi rumah tangga juga melemah, meskipun masih tumbuh di angka 3,42 persen (yoy). Kondisi ini perlu menjadi perhatian pemerintah guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sementara itu, ekspor mencatat peningkatan signifikan sebesar 3,21 persen (yoy), setelah mengalami penurunan tajam pada periode sebelumnya. Di sisi lain, impor justru mengalami kontraksi dengan penurunan sebesar 8,99 persen (yoy).

Pemerintah Provinsi NTT perlu mempertahankan dan meningkatkan efektivitas belanja modal serta belanja barang dan jasa, sekaligus melanjutkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang positif. Selain itu, peningkatan frekuensi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition) juga harus mendapat perhatian serius sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan I 2025 menunjukkan kinerja yang solid. Namun, pemerintah perlu tetap waspada dan mengambil langkah strategis untuk mempertahankan momentum positif serta mengatasi tantangan di sejumlah sektor.***

  • Bagikan