Bupati Ketapang Buka Jambore Ranting Sungai Melayu Rayak 2025, Serukan Pramuka Jadi Benteng Karakter Bangsa

  • Bagikan
Keterangan Foto : Bupati Ketapang saat menekan tombol sirine tanda membuka Jambore Ranting Sungai Melayu Rayak. (Suaraindo.id/Adang Hamdan)

Suaraindo.id – Suasana penuh semangat mewarnai SDN 01 Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Selasa (12/8/2025). Ratusan anggota Pramuka dari berbagai gugus depan berkumpul untuk mengikuti Jambore Ranting III Kecamatan Sungai Melayu Rayak Tahun 2025. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Bupati Ketapang selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Kabupaten Ketapang.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas terselenggaranya Jambore ini. Menurutnya, Jambore bukan sekadar perkemahan, tetapi sarana pembinaan generasi muda agar tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

“Gerakan Pramuka harus kembali kita hidupkan di seluruh wilayah Kabupaten Ketapang. Kegiatan ini bukan hanya seremonial, tapi bagian dari program pemerintah daerah untuk membentuk akhlak, membangun adab, dan memperkuat mental generasi penerus,” tegasnya.

Bupati berharap Jambore Ranting III ini menjadi agenda rutin tahunan di Sungai Melayu Raya dan menginspirasi pelaksanaan di seluruh kecamatan, terutama bertepatan dengan momentum menjelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Ia juga memimpikan terselenggaranya Jambore Akbar tingkat Kabupaten Ketapang sebagai ajang kebersamaan seluruh Pramuka di Bumi Ale-ale.

Sebagai tanda pembukaan, Bupati menekan sirine, disambut tepuk semangat yang menggema di lapangan, menandai berkobarnya api semangat Pramuka di hati generasi muda Ketapang.

Sementara itu, Ketua Panitia Jambore yang juga Kepala Desa Kepuluk, Karli Kalotak, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, mulai dari Bupati, para kepala desa, hingga pihak swasta. Dalam sambutannya, Karli juga menyoroti keterbatasan sarana pendidikan di desanya.

“Kami masih kekurangan ruang kelas dan fasilitas belajar, terutama pembangunan laboratorium komputer yang hingga kini belum tuntas. Bangunan itu belum memiliki plafon dan lantai keramik,” ujarnya.

Ia berharap dukungan pemerintah dan dunia usaha tidak hanya untuk kegiatan kepanduan, tetapi juga bagi peningkatan mutu pendidikan di wilayah tersebut. (ADH)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan