Ketapang Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Gerakan Kebajikan Pancasila oleh Franciscus Sibarani dan BPIP

  • Bagikan
Peserta relawan gerakan kebijakan Pancasila yang diselenggarakan oleh BPIP RI. (Suaraindo.id/Adang Hamdan)

Suaraindo.id – Anggota Komisi XIII DPR RI, Franciscus Maria Agustinus Sibarani, bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), menggelar kegiatan bertajuk Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila, pada Kamis (7/8/2025), di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Kegiatan ini dihadiri sekitar 300 peserta dari berbagai latar belakang, seperti camat, lurah, kepala desa, tokoh organisasi kemasyarakatan, aktivis Credit Union, pengurus Koperasi Merah Putih, guru, mahasiswa, tokoh gereja, rohaniwan lintas agama, hingga perwakilan kelompok etnis di Ketapang.

Mewakili Bupati Ketapang, Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Repalianto, S.Sos., M.Si, secara resmi membuka kegiatan dan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila.

“Saya mengapresiasi antusiasme para ASN yang hadir. ASN memiliki peran strategis sebagai perekat persatuan dan teladan dalam mengamalkan Pancasila, terlebih di tengah keberagaman yang menjadi kekuatan Ketapang,” ujarnya.

Sementara itu, Ir. Hartri Sirait, M.T.I., M.Si., M.Pk, selaku Analis Kebijakan Ahli Madya BPIP, memaparkan berbagai isu strategis dalam pembinaan ideologi Pancasila. Ia menyoroti masih rendahnya tingkat pemahaman terhadap Pancasila di masyarakat, yang berimplikasi pada meningkatnya intoleransi dan polarisasi sosial.

Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Golkar Dapil Kalbar I, Franciscus Sibarani, menekankan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga falsafah hidup bangsa Indonesia yang harus dijaga dan diamalkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

“Sebagai legislator, saya terus mendorong penegakan hukum yang adil, beradab, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai bentuk aktualisasi Pancasila dalam sistem hukum dan sosial kita,” tegasnya.

Acara juga menghadirkan Uskup Keuskupan Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi, Pr, yang mengajak seluruh peserta menjadi agen pembaharu dalam semangat Yubileum.

“Tahun 2025 adalah Tahun Yubileum — tahun pembebasan dan solidaritas. Mari kita menjadi perekat persatuan lintas agama, suku, dan ras. Jauhi narasi perpecahan, dan rangkul semua. Ketapang adalah rumah kita bersama,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Adat Dayak sekaligus Ketua FKUB Kabupaten Ketapang, Drs. Heronimus Tanam, M.E, menekankan pentingnya membumikan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian masyarakat.

“Tantangan zaman boleh berubah, tapi nilai keadilan, persatuan, dan penghargaan terhadap sesama harus terus hidup. Jangan bersikap diskriminatif — perlakukan semua dengan adil,” tegasnya.

Acara berlangsung hangat dan interaktif, ditandai dengan sesi tanya jawab, kuis, serta antusiasme peserta yang tinggi. Kegiatan ditutup dengan foto bersama sebagai simbol komitmen kolektif dalam menjaga dan menghidupkan nilai-nilai luhur Pancasila di Bumi Kayong.

  • Bagikan