Tim Ekspedisi Patriot UI dan Kementerian Dorong Percepatan Pembangunan di Kawasan Transmigrasi Riam Sejawak

  • Bagikan
Tim Ekspedisi Patriot UI dan Kementerian Transmigrasi Dorong Percepatan Pembangunan di Kawasan Transmigrasi Riam Sejawak. SUARAINDO.ID/ist

Suaraindo.id – Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia (UI) bersama Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia mendorong percepatan pembangunan di kawasan transmigrasi. Salah satu desa yang menjadi perhatian dalam program ini adalah Desa Riam Sejawak, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Ketua Tim Ekspedisi Patriot untuk Ketungau Hulu dari Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial UI (DPIS UI), Apt. Tri Wahyuni M, Biomed, Ph.D, menjelaskan bahwa kegiatan ini berfokus pada pengumpulan data untuk memberikan rekomendasi dan evaluasi kawasan transmigrasi di Kalimantan Barat, khususnya wilayah Sintang.

“Ekspedisi Patriot ini merupakan program nasional Kementerian Transmigrasi yang berkolaborasi dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kami hadir untuk melakukan evaluasi, mengidentifikasi permasalahan, serta memberikan rekomendasi terkait pembangunan kawasan transmigrasi,” ungkap Tri Wahyuni.

Tim Ekspedisi Patriot di Ketungau Hulu beranggotakan Maharani Arfila, S.Hum, Zakiya Rozqi Auliya, S.Si, Bayu Aji, serta Murni Kartika Pakhsi Jaladara, yang merupakan mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Tanjungpura (Untan).

Berdasarkan diskusi yang digelar pada Jumat (6/9/2025), Riam Sejawak termasuk desa yang baru mulai beralih ke perkebunan kelapa sawit pada tahun ini. Sekitar 70 persen warganya masih bekerja sebagai buruh harian.

Dahulu, desa ini dikenal makmur dengan hasil lada (sahang) yang menjadi tumpuan ekonomi sejak tahun 1970-an. Namun, serangan jamur, turunnya harga, serta sulitnya mendapatkan pupuk anti jamur membuat lada tidak lagi menjadi komoditas andalan. Biaya perawatan lada juga dinilai lebih mahal dan sulit dibandingkan sawit.

Kini, warga Riam Sejawak mencoba bangkit dengan menanam sawit secara otodidak, dibantu dengan bibit dan pupuk dari pengadaan desa. Meski begitu, permasalahan infrastruktur dan akses jalan masih menjadi kendala utama.

Ketua BPD Desa Riam Sejawak, Edy Rabius, menegaskan bahwa warga sangat berharap pembangunan infrastruktur jalan dapat diprioritaskan.

“Pokoknya kalau jalan sudah baik, pasti pembangunan lain-lain juga mengikuti. Kami butuh akses jalan yang langsung ke Sintang, bukan ke Balai Karangan. Besar harapan keluh kesah kami ini dapat disampaikan ke pemerintah pusat supaya kami juga bisa maju seperti desa-desa lain,” ujarnya.

Selain jalan, permasalahan lain yang dihadapi adalah praktik pungutan liar (pungli) pada truk pengangkut kebutuhan pokok, sehingga harga barang di desa semakin mahal. Persyaratan legal ke Malaysia yang kian dipersulit juga menjadi hambatan, padahal sebelumnya masyarakat bisa langsung menjual lada ke negara tetangga tersebut.

Tim Ekspedisi Patriot UI berkomitmen untuk menyampaikan hasil evaluasi dan aspirasi warga Desa Riam Sejawak kepada pemerintah pusat, agar kawasan transmigrasi di Ketungau Hulu dapat memperoleh perhatian lebih dalam upaya pemerataan pembangunan.

  • Bagikan