Suaraindo.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Ria Norsan dan Wakil Gubernur Krisantus terus menunjukkan komitmen nyata dalam memperluas akses pendidikan bagi seluruh masyarakat. Melalui Program Pembiayaan Beasiswa Pendidikan (PBP), Pemprov Kalbar memastikan pelajar dari berbagai latar belakang ekonomi, baik di sekolah negeri maupun swasta, dapat menikmati pendidikan tanpa terbebani biaya.
Program PBP ini menjadi salah satu program unggulan Gubernur Ria Norsan yang pertama kali diluncurkan pada momentum 100 hari kerja pemerintahannya, Mei 2025 lalu. Sejak itu, pelaksanaannya menunjukkan kemajuan signifikan.
Total 173.532 pelajar jenjang SMA, SMK, dan SLB negeri maupun swasta ditargetkan menerima bantuan melalui program ini, dengan alokasi anggaran mencapai Rp210 miliar sepanjang tahun 2025.
Hingga Triwulan II Tahun 2025, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalbar, penerima manfaat telah mencapai 168.718 pelajar dengan total dana tersalurkan Rp51,99 miliar. Untuk jenjang SMA/SMK/SLB Negeri: 159.554 pelajar dengan total dana Rp48,19 miliar. Untuk SMA/SMK/SLB Swasta: 9.164 pelajar dengan dana Rp3,79 miliar.
Selanjutnya, pada Triwulan III Tahun 2025, Pemprov Kalbar kembali mengalokasikan dana sebesar Rp50,48 miliar untuk menjangkau 162.960 siswa, terdiri dari: 149.411 pelajar sekolah negeri, dan 13.549 pelajar sekolah swasta, meningkat dibanding periode sebelumnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kalbar, Syarif Faisal Indahmawan Alkadri, menegaskan bahwa Pemprov Kalbar berkomitmen agar seluruh sekolah tanpa kecuali dapat merasakan manfaat program ini.
“Kami berharap bantuan pendidikan tidak lagi membedakan negeri atau swasta. Tahun ini memang baru berjalan sejak Juni, dengan keterbatasan anggaran dan aturan keuangan baru. Namun kami akan terus bekerja untuk mendukung Bapak Gubernur mewujudkan targetnya agar seluruh sekolah di Kalbar mendapat dukungan biaya pendidikan,” jelas Faisal.
Ia menambahkan, pemerataan subsidi biaya pendidikan akan meringankan beban orang tua siswa, sekaligus memperkecil kesenjangan biaya antara sekolah negeri dan swasta.
“Kalau biaya di sekolah swasta juga berkurang, bahkan bisa gratis, tentu akan sangat membantu orang tua. Dengan begitu, mereka tidak perlu lagi khawatir saat masa pendaftaran sekolah,” ujarnya.
Program PBP menjadi bukti nyata komitmen Gubernur Ria Norsan memenuhi janjinya kepada masyarakat, bahwa tidak ada anak Kalimantan Barat yang tertinggal dari pendidikan karena alasan ekonomi.













