Gas Melon Langka di Pontianak, Warga Keluhkan Harga Melambung hingga Pangkalan Nakal

  • Bagikan
Pangkalan gas subsidi 3 Kg, Pontianak pada Senin (29/09/2025)SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram (gas melon) kembali dikeluhkan warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kondisi ini menyulitkan masyarakat, terutama ibu rumah tangga, dalam memenuhi kebutuhan memasak sehari-hari.

Tak hanya sulit ditemukan, harga gas melon di lapangan juga melambung. Di tingkat pengecer, harga per tabung bisa mencapai Rp23 ribu, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni sekitar Rp18 ribu.

Surati, pemilik warung di Batu Layang, Pontianak, mengungkapkan bahwa jatah gas dari pangkalan semakin menipis. “Saya kadang-kadang dijatah dua hari sekali itu lima buah. Pas susah malah dapat dua. Kalau pas gampang bisa sampai sepuluh, kadang lima belas,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Ia menambahkan, banyak warga yang mengeluh karena kesulitan mendapatkan gas melon. “Banyak yang ngeluh, kekurangan, karena nyari sini tak ada, nyari sana tak ada,” katanya.

Surati juga sempat mendengar isu adanya pangkalan nakal yang mengalihkan pasokan ke luar kota. “Padahal di sini dekat pangkalan. Ngapalah kita sendiri mau pakai tapi kesulitan? Karena dilarikan ke luar kota dulu,” kesalnya.

Menurutnya, praktik tersebut sangat merugikan masyarakat sekitar yang seharusnya menjadi prioritas. “Itu harusnya dipakai untuk masyarakat setempat dulu. Baru yang lain,” tegasnya.

Karena keterbatasan stok, Surati memilih memprioritaskan tetangganya. “Kalau dapat jatah sedikit, orang jauh yang gak pernah belanja di sini gak saya kasih. Yang penting untuk tetangga dekat saya dulu, yang biasa belanja di sini,” tuturnya.

Ia berharap pemerintah segera menambah pasokan gas melon agar kebutuhan warga dapat terpenuhi. “Dicukupkanlah untuk masyarakat. Gas ini penting. Kalau gak ada, sekarang mau masak pakai apa?” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan