Suaraindo.id – Di tengah tantangan berkurangnya pasokan air baku akibat musim kemarau panjang, PDAM Tirta Khayangan memastikan tetap berkomitmen menjaga pelayanan air bersih bagi masyarakat. Direktur Utama PDAM Tirta Khayangan, Edi Alfarizi, menegaskan bahwa pihaknya terus bekerja keras untuk menormalkan distribusi, sembari menyiapkan solusi jangka panjang melalui pembangunan instalasi baru.
“Benar, saat ini pasokan air baku kita mengalami penurunan sekitar 10 liter per detik. Namun kami tidak tinggal diam, berbagai langkah sudah kami lakukan agar masyarakat tetap terlayani,” ujar Edi saat dikonfirmasi, Selasa (12/11).
Menurutnya, berkurangnya pasokan air baku disebabkan oleh sejumlah faktor alam dan lingkungan, antara lain kemarau panjang yang membuat debit sungai dan mata air turun drastis, serta kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air akibat penebangan dan alih fungsi lahan di kawasan hulu seperti di wilayah Kerinci.
Selain itu, sedimentasi dan penumpukan lumpur di intake juga menghambat aliran air, ditambah beberapa kendala teknis seperti pipa bocor dan pompa rusak di jalur transmisi. Di sisi lain, permintaan air masyarakat meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi.
Sebagai langkah antisipasi, PDAM Tirta Khayangan kini menerapkan sistem pengaliran bergilir agar seluruh pelanggan tetap mendapat layanan secara merata.
“Kami menyadari kondisi ini tidak ideal, tapi langkah ini adalah pilihan terbaik sementara pasokan belum kembali normal,” jelas Edi.
Tak hanya itu, PDAM juga tengah mengebut pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru di Hamparan Rawang. Proyek ini, yang kini hampir rampung, diyakini akan menjadi solusi utama dalam menambah kapasitas produksi dan memperbaiki sistem distribusi air bersih ke pelanggan.
“IPA Hamparan Rawang ini menjadi harapan besar kita semua. Jika selesai dan beroperasi, suplai air akan jauh lebih stabil, dan masyarakat bisa menikmati pelayanan yang lebih baik,” kata Edi dengan optimistis.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menghemat penggunaan air selama masa keterbatasan ini. “Kami mohon dukungan dan pengertian dari pelanggan. Gunakan air seperlunya agar tidak terbuang percuma. Jika ada daerah yang benar-benar kesulitan air, kami siap menyalurkan melalui mobil tangki langsung ke rumah warga,” tambahnya.
Melalui berbagai langkah strategis tersebut, PDAM Tirta Khayangan menunjukkan keseriusan dalam menjaga pelayanan publik di tengah tantangan iklim dan lingkungan yang kian kompleks. Edi berharap dukungan dan partisipasi masyarakat menjadi kunci agar pelayanan air bersih di Kota Sungai Penuh dapat kembali optimal dalam waktu dekat.













