Pj Gubernur Kalbar Resmikan Gedung Instalasi Teranostik Molekuler RSUD dr. Soedarso

  • Bagikan
Peresmian Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler RSUD dr. Soedarso pada Jumat (31/1/2025).SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, meresmikan gedung instalasi teranostik molekuler RSUD dr. Soedarso, Jumat (31/1/2025). Peresmian ini menjadi langkah maju dalam pelayanan kesehatan di Kalbar, khususnya dalam bidang kedokteran nuklir.

“Ini merupakan wujud dari perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk memberikan layanan yang terbaik, yang terdepan dengan teknologi canggih untuk masyarakat Kalbar,” ujar Harisson dalam sambutannya.

Ia menjelaskan bahwa kehadiran gedung instalasi teranostik molekuler ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat dalam mendeteksi penyakit sejak dini. Teknologi kedokteran nuklir memungkinkan diagnosa yang lebih presisi dan terapi yang lebih efektif, khususnya bagi penderita kanker.

“Seperti kita ketahui, kedokteran nuklir ini dapat lebih presisi dalam menegakkan diagnostik maupun dalam memberikan terapi kepada pasien-pasien penderita kanker,” tambahnya.

Harisson juga menyoroti bahwa kanker merupakan penyebab kematian nomor tiga tertinggi di Kalimantan Barat, setelah penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, fasilitas ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam upaya deteksi dini dan penanganan yang lebih baik.

“Penderita kanker di Kalimantan Barat menduduki peringkat tiga terbanyak. Penyebab kematian utama itu jantung, stroke, kemudian kanker. Dengan adanya instalasi ini, kita dapat mendeteksi sejak dini sehingga nantinya bisa segera diobati,” jelas Harisson.

Sementara itu, Kepala RSUD dr. Soedarso, drg. Harry Agung Tjahyadi, menegaskan bahwa instalasi ini merupakan layanan kesehatan yang bersifat komprehensif dan mutakhir.

“Instalasi kedokteran nuklir ini adalah layanan dengan kategori komprehensif dan mutakhir yang melengkapi layanan di dalam program KJSU dan KIA. KJSU sendiri mencakup Kanker, Jantung, Uronefrologi, serta kesehatan ibu dan anak,” ungkapnya.

Harry juga menambahkan bahwa teknologi ini telah digunakan di berbagai rumah sakit besar di Indonesia.

“Teknologi ini telah diterapkan di beberapa rumah sakit besar di Indonesia. Fungsinya tidak hanya untuk diagnostik, tetapi juga untuk terapi guna menunjang layanan KJSU,” lanjutnya.

Pembangunan instalasi ini menghabiskan anggaran sebesar Rp21,9 miliar. Sementara itu, berbagai peralatan penunjang masih menunggu hibah dari Kementerian Kesehatan.

Dengan diresmikannya instalasi teranostik molekuler ini, diharapkan RSUD dr. Soedarso dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama dalam pencegahan dan deteksi dini berbagai penyakit berbahaya. Pemerintah Provinsi Kalbar berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas kesehatan guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan