SUARAINDO.ID —– Bupati Lombok Timur Drs H. Haerul Warisin mengajak petani tetap bersyukur atas dukungan pemerintah terhadap kebutuhan pertanian, meskipun masih terbatas.
Salah satu kekurangan utama adalah terbatasnya jenis pupuk yang disubsidi oleh pemerintah, yang hanya pada sembilan komoditas pangan utama, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, kakao, dan tebu.
Menurut bupati, salah satu masalah yang dihadapi adalah kurangnya dukungan pupuk bagi komoditas tembaku, yang menjadi salah satu unggulan masyarakat Lombok Timur.
Meskipun tembaku memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah, subsidi pupuk untuk tembaku belum diberikan, padahal komoditas ini sangat memerlukan dukungan untuk meningkatkan hasil produksi.
”Masyarakat kami memiliki lahan perkebunan tembaku yang cukup luas. Kami berharap agar tembaku juga mendapatkan subsidi pupuk, seperti halnya komoditas lainnya. Ini akan menciptakan keseimbangan dan keadilan bagi petani kami,” ujar Bupati saat menghadiri panen raya padi di Kecamatan Terara, Kamis 1 Mei 2025.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan meskipun beberapa komoditas, seperti kopi dan kakao mendapatkan subsidi pupuk namun dua jenis tanaman ini belum banyak ditemukan.
Namun tanaman tembaku di Lombok Timur memiliki peran besar dalam perekonomian daerah, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat.
Saat ini petani merasa aman terkait pasokan pupuk, terutama di musim tanam.
Sebelumnya, masalah distribusi pupuk sering menjadi masalah besar yang mengganggu proses pertanian, namun kini petani merasa cukup terbantu.
Dalam hal penggunaan lahan, petani memiliki berbagai jenis lahan, baik lahan kering maupun lahan yang dibarengi dengan embung untuk irigasi.
Beberapa wilayah juga mulai mengalihkan penanaman jagung sebagai alternatif selain padi, meskipun ada beberapa wilayah yang lebih fokus pada komoditas pangan lainnya.
Untuk meningkatkan hasil pertanian di beberapa kecamatan, seperti Montong Gading, Terara, dan beberapa kecamatan lainnya, dapat segera mendapatkan akses yang lebih baik terhadap subsidi pupuk, mengingat kawasan tersebut memiliki potensi besar dalam sektor pertanian.
Harapan besar ini pada pemerintah pusat dan Kementerian Pertanian untuk memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan petani, agar petani bisa lebih sejahtera dan produktif dalam mengelola hasil pertanian.