Jelang HUT ke-80 RI, Dompet Dhuafa Gelar Sarasehan Tokoh Bangsa Bertema “Merajut Kebersamaan, Mewujudkan Merdeka dari Kemiskinan”

  • Bagikan
Jelang HUT ke-80 RI, Dompet Dhuafa Gelar Sarasehan Tokoh Bangsa Bertema “Merajut Kebersamaan, Mewujudkan Merdeka dari Kemiskinan”

Suaraindo.id – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Dompet Dhuafa menggelar Sarasehan Tokoh Bangsa bertema “Merajut Kebersamaan, Mewujudkan Merdeka dari Kemiskinan” di Sasana Budaya Rumah Kita Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional lintas bidang, di antaranya Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Dr. H. Rahmat Hidayat, Yudi Latif, Dr. Bambang Widjojanto, Ahmad Juwaini, dan Parni Hadi.

Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini, menegaskan bahwa kemerdekaan sejati hanya dapat dicapai jika seluruh rakyat terbebas dari kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2025, terdapat 23,85 juta penduduk miskin, termasuk 2,38 juta dalam kategori kemiskinan ekstrem.

“Sinergi lintas sektor sangat penting. Pada 2024, penghimpunan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (ZIS-DSKL) mencapai Rp40,509 triliun, tumbuh 25,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.

Aktivis hukum dan demokrasi, Bambang Widjojanto, menyoroti perlunya definisi kemiskinan yang jelas dan berbasis data akurat agar kebijakan penanggulangannya tepat sasaran. Ia mengingatkan bahwa perbedaan standar nasional dan internasional dapat membuat angka kemiskinan tampak lebih rendah dari kondisi sebenarnya.

“Setiap program harus berkualitas, berbasis data, dan menyasar akar masalah, bukan sekadar seremonial. Data penerima bantuan harus ditinjau kembali, dan program sosial harus diarahkan untuk memberdayakan masyarakat agar mandiri,” tegas Bambang.

Sarasehan ini dikemas dalam format talkshow dan diskusi terbuka yang sarat nilai reflektif. Puncak acara ditandai dengan peluncuran dua buku berjudul “Catur Windu Dompet Dhuafa” dan “Senyum Nabi” yang merekam perjalanan dan semangat keteladanan lembaga filantropi tersebut.

Penulis: Muhammad ZenEditor: Mila
  • Bagikan