Kemenag Sanggau Lakukan Pembinaan Tenaga Guru MAN 1 dan ASN

  • Bagikan
Kemenag Sanggau Lakukan Pembinaan Dilingkungan Tenaga Guru MAN 1 Sanggau dan ASN

Suaraindo.id – Kementerian Agama Kabupaten Sanggau terus komitmen dalam memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan pendidikan. Hal ini tercermin dalam kegiatan pembinaan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) guru dan tenaga kependidikan di MAN 1 Sanggau,yang dilaksanakan Kamis lalu

‎Kegiatan tersebut diikuti sekitar 35 guru dan tenaga kependidikan,hadir pula , Kepala Kantor Kemenag Sanggau, Mad Rais, didampingi Kasubbag Tata Usaha, Mustaan, dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Bawanta Ari Santosa.

Dalam sambutannya Kepala Kantor Kemenag Sanggau, Mad Rais, menyampaikan pesan moral yang kuat kepada para guru agar menanamkan keikhlasan dan keteladanan dalam menjalankan tugas.

“Jangan sampai ada yang saling menjelekkan satu sama lain,kita sebagai pendidik hendak menjadi panutan dari mereka semua,tanamkan sikap baik dengan penuh kasi sayang,bekerjalah dengan hati yang ikhlas, mengajar karena ridha Allah, bukan karena takut kepada atasan,” tegasnya.

‎Ia juga mengingatkan agar guru benar-benar menjadi figur yang digugu dan ditiru.
“Jangan sampai guru hanya jadi hiasan. Jadilah pendidik yang meneladani nilai kebenaran dan keikhlasan”, pesannya.

Dikatakan ‎Kepala Kantor Kemenag Sanggau, Mad Rais,ia mengajak semua dalam melaksanakan tugas,hendaknya
menerapkan lima budaya kerja dilingkungan Kementerian Agama, yakni Integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan dalam keseharian ASN.

“Integritas berarti kesamaan antara yang ada di hati dan yang terucap. Itulah jati diri ASN Kemenag,” ujarnya.

‎ia juga menyoroti pentingnya menjaga kekompakan dan solidaritas antar guru. Ia mengapresiasi MAN 1 Sanggau sebagai madrasah yang telah menunjukkan wajah moderasi beragama dengan hidup rukun dan berdampingan, termasuk dengan kehadiran guru non-Muslim.

Menurutnya, pentingnya kita harus dapat membangun citra positif madrasah bukan hanya lewat prestasi akademik, tetapi juga moral dan akhlakul karimah.

“Guru yang berakhlak mulia akan membawa kepercayaan masyarakat kepada madrasah,” katanya.

  • Bagikan