Suaraindo.id— Badan Urusan Logistik (Bulog) melalui Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menyalurkan bantuan beras bagi masyarakat terdampak Pandemi Covid-19, Eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan bagi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Hingga saat ini, Lombok Timur memiliki cadangan beras hingga 22 ton lebih yang tersimpan di beberapa titik Gudang, baik pada Lumbung Pangan, maupun pada Bulog Lombok Timur.
Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmi mengatakan pembagian dilakukan secara merata bagi masyarakat sasaran. Secara simbolis sudah diserahkan kepada Masyarakat terdampak Pandemi Covid-19 atau masyarakat tidak mampu. Yang baru disalurkan ke tengah masyarakat sebanyak 28 ton lebih.
Namun, Lombok Timur masih memilih cdangan beras hingga 22 ton leboh yabg sudah siap di bagikan ke tengah masyarakat, sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Daera selama masa Pandemi Vovid-19.
Saat ini, calon sasaran dari penyaluran bantuan ini sedang dilakukan pendataan oleh Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur. Sasaran utama dari penyaluran bantuan ini yakni, eks PMI, korban PHK dan Masyarakat tidak mampu selama menghadapi Pandemi Covid-19.
Bupati menambahkan, eks PMi yang dipulangkan dari berbagai Negara akan di himpun. Sehingga pada waktunya, setelah pendataan selesai semua disalurkan tepat sasaran sesuai harapan.
Jatah Lombok Timur, nantinya akan dibagikan melalui Bulog berkolaborasi dengan Dinas Sosial dan Pemerintah Desa. Keterseduaan beras yang akan disalurkan sebanyak 100 ton. Dam satu ton sudah disalurkan secara simbolis, yang diterima langsung oleh masyarakat yang dinilai tidak mampu.
Menurut Bupati, penyaluran beras ini juga untuk menjaga kualitas stok beras yang ada. “Buat apa kita timbun timbun di gudang, nanti kutuan,” pungkas Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmi pada wartawan saat launching penyaluran bantuan di kantor Desa Rarang Kecamatan Montong Gading.
Pada kesempatan tersebut, Bupati meminta agar Dinas Sosial melakukan pe dataan dengan serius. Agar sasaran di Lombok Timur bisa tersentuh sesuai ikhtiar Pemerintah yang menyasar tiga golongan yakni eks PMI, Korban PHK dan Masyarakat tidak mampu atau terdampak Pandemi.
