![]() |
Token listrik gratis dan diskon listrik sudah bisa diakses melalui WhatsApp.(Teras.id) |
Suaraindo.id -PLN memastikan pasokan listrik menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1441 H aman. Sebanyak 31 ribu personel disiagakan untuk menjaga sistem kelistrikan di seluruh Indonesia guna memastikan kondisi listrik andal. Untuk menjaga keandalan sistem, PLN menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 Hari Raya Idul Fitri, mulai 17 Mei hingga 31 Mei 2020.
“Selama masa siaga ini kami juga memastikan tidak melakukan pemeliharaan jaringan, mulai dari Pembangkit, Transmisi, Gardu Induk, dan Distribusi,” ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Mei 2020.
Selama masa siaga di tengah pandemi ini, perseroan menyiapkan 2.327 posko yang tersebar di unit-unit PLN seperti pembangkit, transmisi, Pengatur Beban, Transmisi, Distribusi, Pembangkit (Control Room dan Dispatcher Room), Call Center 123, Command Center, dan Posko Pelayanan Teknik. Petugas PLN tetap akan bersiaga di unit kerjanya masing-masing untuk menjaga pasokan listrik tetap andal. Hal tersebut juga telah di atur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 di mana perusahaan pelayanan publik penyedia listrik tetap dapat beroperasi.
Pada masa siaga ini, Made memastikan perseroan tetap mematuhi protokol Covid-19 dengan memastikan seluruh petugas menggunakan alat pelindung diri (APD), masker, dan melengkapi petugas dengan hand sanitizer. Untuk memastikan kesehatan petugas, PLN memberikan asupan vitamin dan menyediakan ruang pemeriksaan kesehatan khusus beserta tenaga medis dan peralatan pendukung untuk memonitor kondisi kesehatan pegawai yang harus bekerja menjaga pasokan listrik.
Pada masa libur Lebaran kali ini, PLN memperkirakan beban puncak kelistrikan tidak akan mengalami perubahan signifikan. Hal ini disebabkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan di sejumlah daerah dan pelarangan mudik oleh pemerintah.
Secara umum, Made menyampaikan pasokan daya listrik di seluruh Indonesia dalam kondisi aman. Khusus untuk sistem Jawa-Bali memiliki daya mampu pasok mencapai 30.228 Megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 16.612 MW dengan cadangan operasi sebesar 13.616 MW.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad, menyampaikan, secara keseluruhan daya mampu pasok nasional sebesar 44.273,21 mega watt (MW) dan beban puncak sebesar 26.649,98 MW. Sehingga terdapat kapasitas cadangan daya nasional sebesar 17.623,23 MW.
Sumber:Teras.id