![]() |
Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab untuk mendeteksi virus corona di Stasiun Bogor, Senin, 27 April 2020.(Teras.id) |
Suaraindo.id- Pemerintah Kota Bekasi, akan menggelar tes massal corona terhadap penumpang KRL di Stasiun Bekasi pada Selasa, 5 Mei 2020. Tes kali ini menggunakan alat yang lebih akurat berupa polymerase chain reaction (PCR).
“Kami menyiapkan 300, bukan lagi rapid, tapi PCR,” kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di Bekasi, Senin, 4 Mei 2020.
Metode tes PCR adalah mengetes spesimen yang diambil dari dahak di dalam tenggorokan dan hidung lalu diswab. Tes ini dianggap paling akurat dibandingkan rapid test yang hanya untuk mendeteksi reaksi imun dalam tubuh.
Tes secara massal ini dilakukan setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi terpapar virus corona. Ketiga penumpang positif itu tidak menunjukkan gejala atau masuk kategori Orang Tanpa Gejala. Adanya penumpang positif corona di KRL diketahui dari tes swab PCR yang dilakukan terhadap 325 orang penumpang KRL jurusan Bogor-Jakarta secara sampling.
Data terkini kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi telah mencapai 249 orang. Pasien sembuh corona 126, dalam perawatan 95, sedangkan meninggal 28 orang.
Sebagai langkah deteksi dini, Pemerintah Kota Bekasi akan melakukan tes secara acak pengguna KRL tersebut.
“Tesnya dilakukan di Stasiun Bekasi,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Menurut dia, hanya Stasiun Bekasi yang dipilih. Sebab, dua stasiun lainnya yaitu Bekasi Timur dan Kranji volume penumpangnya tidak sebanyak di Stasiun Bekasi yang sekarang tengah direvitalisasi.
“Timnya dari dinas kesehatan,” kata Rahmat Effendi.
Selain penumpang KRL, Rahmat menambahkan, tes corona secara acak menggunakan teknologi PCR juga menyasar 300 orang keluar masuk di perbatasan. Ia menyebut ada tujuh titik perbatasan dengan Bogor, Depok, Jakarta dan Kabupaten Bekasi.
Sumber:Teras.id