Suaraindo.id – Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Abun Tono mengungkapkan Hari Santri Nasional merupakan wujud penghormatan atas jasa santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang hendak kembali diambil oleh sekutu ketika itu.
“Kita sangat apresiasi pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo yang telah meresmikan hari santri nasional pada 2015 lalu untuk memberikan penghargaan kepada santri yang telah berperang di Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan,” ucapnya, Kamis (22/10/2020).
Abun Tono mengatakan dalam kejadian Resolusi Jihad yang ditetapkan sebagai hari santru tersebut juga dapat dijadikan pelajaran bahwa sepirit pantang menyerah Santri ketika itu dapat diterapkan oleh santri dan pemuda saat ini untuk berkarya dalam pembangunan untuk Sekadau.
“Resolusi Jihad, perintah untuk berperang melawan sekutu di Surabaya oleh KH.Hasyim Asyari yang ketika itu disambut santri dengan semangat menggelora untuk berperang melawan sekutu, hasilnya mengejutkan jendral Inggris Brigjen Mallaby tewas oleh perlawanan santri dan hasilnya kita tetap merdeka hingga saat ini, dari kejadian tersebut mari kita ambil semangat pantang menyerah santri ketika itu untuk kita teladani oleh santri era sekarang dan pemuda untuk pantang menyerah berbuat lebih untuk pembangunan daerah kita tercinta ini,” harap Ketua Fraksi Hanura DPRD Sekadau tersebut .
Abun Tono berpesan kepada santri masa kini menjadi pelopor masyarakat untuk selalu memetuhi protokol kesehatan di tengah pandimi covid-19 ini.
“Saya juga sangat berharap kepada para santri agar menjadi pelopor masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir (3M),” pesannya.
Terakhir Abun Tono mengajak Santri Sekadau untuk memberikan pencerahan beragama terhadap masyarakat di Sekadau serta memberi kesejukan dalam berdakwah dan menjadi garda terdepan untuk menjaga nilai toleransi dan kebinekaan dalam bermasyarakat .
“Semoga santri setelah selesai melaksanakan pendidikannya di Pondok pesantren kembali ke daerah dapat mencerahkan tentang keagamaan yang baikkepada masyarakat, serta berdakwah dengan kesejukan serta menjadi garda terdepan untul menjaga nilai toleransi dan kebinekaan dalam bermasyarakat,” pungkasnya.