Pelapak Pasar Bingung Majalaya Cemas Terancam Dibongkar

  • Bagikan
Pasar Bingung Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang menempati lahan milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero), belakangan ini merasa cemas lantaran beberapa pekan silam kedatangan orang yang mengaku sebagai rekanan kuasa hukum PT. KAI Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Jawa Barat. [SUARAINDO.ID/M Yadi]

Suaraindo.id—Ratusan pedagang K5 Pasar Bingung Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang menempati lahan milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero), belakangan ini merasa cemas lantaran beberapa pekan silam kedatangan orang yang mengaku sebagai rekanan kuasa hukum PT. KAI Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Jawa Barat.

Supriyadi orang yang mengaku sebagai rekanan kuasa hukum PT. Kereta Api Indonesia (Persero) bersama 3 orang konon sebagi petugas Koprasi mendatangai pasar Bingung yang berlokasi di Terminal Majalaya pertengahan bulan Oktober 2020 silam.

Maksud dan tujuan kedatangan Supriyadi bersama 3 orang anggota koprasi akan membangun kios atau lapak semi permanen, dimaksud agar para pedangan lebih nyaman menjajakan dagangannya serta dilindungi oleh badan koprasi sebagai pengelola pasar serta memberikan kemudahan simpan pinjam bagi warga pedagang.

Sejumlah perwakilan pedagang di kumpulkan di kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Sub Terminal Majalaya mengadakan musyawarah. Bahwa kedatangannya akan membangun kios (lapak untuk pedagang yang berada di lahan milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan ukuran 2 X 2 meter persegi dengan biaya dibebankan oleh para pedagang dengan istimasi Rp. 10.000.000.

Supriyadi dalam pertemuan tersebut menyampaikan dengan biaya itu bisa diangsur 2 kali dan terhitung sebagai sewa lapak selama 1 tahun. Akan tetapi para pedagang merasa keberatan dengan nilai Rp. 10 juta meskipun bisa dibayar 2 atau 3 kali angsuran.

Pertemuan kedua dilaksanakan ditempat yang sama pada bulan November 2020, sejumlah 15 orang pedagang mengikuti musyakarat yang diadakan oleh Supriyadi bersama pengurus Koprasi. Salah satu perwakilan pedagang yang mewakili pedagang beras Yadi Mulyadi mempertanyakan kembali maksud dan tujuan kedatangannya.

Supriyadi mengatakan kedatangannya untuk menertibkan para pedagang yang berada di lahan PT. KAI (Persero), namun jika para pedagang tidak mau di tertibkan maka terpaksa akan melakukan penertiban dengan membongkar seluruh lapak yang berjualan di lahan PT. KAI.

“Kami mudah saja melakukan penertiban tinggal koordinasi dengan Polda, Satpol PP dan instansi terkait untuk mengeksekusi lahan,” paparnya.

Suaraindo.id yang selalu mengikuti perkembangan Pasar Baru dan Pasar Bingung Majalaya, akhir – akhir ini muara yang berkembang dari para pelapak atau pedagang K5 Pasar Bingung Majalaya mendapatkan kabar bahwa lapak dagangannya akan dibongkar oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam waktu dekat.

Sementara itu menurut Wawan (65) salah satu pedagang mengatakan, jika memang benar PT. KAI akan melakukan upaya penertiban disaat pandemi Covid-19 dinilai tidak tepat. Seharunya PT. KAI memberikan kebijakan di situasi ekonomi yang semrawut.

“Kalau saya pikir jika Supriyadi benar dari salah satu pendamping atau rekanan kuasa hukum PT. KAI ya tidak semudah itu menertibkan lahan milik PT. KAI,” ucapnya Kamis (17/12/2020) di Pasar Bingung.

Ratusan para pedagang mengasumsi kedatangan Supriyadi ada kepentingan pribadi mengatasnamakan Koprasi. “Ya kita semua tunggu saja nanti, kan selama ini juga belum ada surat teguran atau peringatan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero),” jelas Mang Endin.

Sedangkan menurut Yadi Mulyadi mengatakan, pihak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) seharusnya datang tidak melalui yang mengaku sebagai pendamping kuasa hukumnya. Melainkan salah satu pejabat PT. KAI harus datang ke lokasi meninjau serta mengkaji apakah pantas di saat Pandemi Covid-19 berniat akan menertibkan lahan miliknya.”Terlalu dini jika PT. KAI bermaksud akan menertibkan lahan di Majalaya, pasalnya tidak sedikit puluhan hectare,” imbuhnya.

  • Bagikan