Bumdes Desa Aek Hitetoras Diduga Fiktif, Ini Hasil Penelusuran Suaraindo.id

  • Bagikan

Suaraindo.id- Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) milik Desa Aek Hitetoras, Kecamatan Merbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara yang bergerak dibidang jual beli dan penggemukan sapi diduga fiktif. Pasalnya saat Jurnalis Suaraindo.id melakukan investigasi di lapangan hanya ada satu ekor sapi yang terdapat didalam kandang.

Berdasarkan penuturan Kepala Desa Aek Hitetoras Usman saat dikonfirmasi sebelumnya menyebutkan bahwa sapi yang ada di kandang milik Bumdes tersebut sudah dikembalikan ke kandang sebanyak 10 ekor yang mana selama ini sapi-sapi tersebut dikatakan Usman dititipkan kepasa Ali Muksin yang merupakan salah satu pengurus Bumdes Desa Aek Hitetoras untuk merawat sapi-sapi tersebut.

Namun hal berbeda justru diungkapkan warga yang enggan disebutkan namanya. Menurut warga setempat mengatakan bahwa satu ekor lembu yang berada didalam kandang milik Bumdes Desa Aek Hitetoras tersebut bukanlah milik Bumdes melainkan milik warga sekitar

“Itu bukan sapi Bumdes melainkan milik bang Rizal yang dititipkan di kandang itu. Kemaren itu ada 4 ekor, yang tiganya sudah laku tinggal satu itu yang sekarang ada di kandang,” jelas warga yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu saat awak media ingin mengkonfirmasi informasi yang didapat di lapangan kepada Kepala Desa Aek Hitetoras melalui pesan singkat What’s App perihal sapi yang ada di kandang. Kepala Desa justru mempertanyakan kepada awak media terkait infomasi yang diterima bersumber dari mana.

“Informasi dari mana itu pak boleh bapak tanya langsung kepada Rizal,” ucap Usman melalui Pesan What’s App.

Kepala Desa Aek hitetoras Usman mengaku bahwa sapi-sapi yang berjumlah 10 ekor tersebut sebelumnya sudah laku terjual.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Bendahara Bumdes, Desa Aek Hitetoras Aris Kandi melalui pesan Whats’App. Ia mengatakan bahwa sapi-sapi yang ada di kandang sudah laku terjual dimana sisa satu ekor saja yang masih tersisa.

“Kita akan berikan bukti transaksinya,” terang Aris.

Namun hingga berita ini dibuat, bukti-bukti transaksi jual beli sapi Bumdes tersebut tidak kunjung disampaikan.

  • Bagikan