Suaraindo.id— Ketika Indonesia berupaya keras mengatasi lonjakan kasus virus corona, pemerintah Biden mengirim tiga juta dosis vaksin Moderna hari Jumat (9/7), demikian pernyataan seorang pejabat senior Gedung Putih kepada VOA.
Ditambahkannya, pengiriman vaksin ini merupakan salah satu bagian terbesar yang disumbangkan Amerika. Secara keseluruhan Amerika telah mengalokasikan empat juta dosis vaksin untuk Indonesia, di mana satu juta dosis lainnya akan dikirimkan “segera.”
Pemerintah Amerika juga mengirimkan 500 ribu dosis vaksin Johnson & Johnson ke Moldova, bagian pertama vaksin Amerika yang dikirim ke Eropa.
Kasus COVID-19 di Indonesia Melesat
Indonesia sedang berjuang mengatasi lonjakan kasus baru dan kematian karena meluasnya varian Delta yang sangat menular.
“Kami menyadari situasi sulit yang dihadapi Indonesia saat ini dengan lonjakan kasus COVID-19,” ujar pejabat pemerintahan Biden itu.
“Kami bersama semua warga Indonesia yang sedang terdampak lonjakan virus ini. Kami mendukung warga Indonesia yang saat ini sedang melawan lonjakan itu dan kami melakukan apapun yang dapat kami lakukan untuk membantu mereka pada saat dibutuhkan,” imbuhnya.
Dalam konferensi pers Ju
Menurut data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) sebagian besar negara bagian di Amerika telah memberikan dosis pertama vaksin COVID-19 pada sedikitnya 75 persen warga.
Hart mengatakan di sejumlah negara, kurang dari satu persen orang yang telah divaksinasi COVID-19.
ntu negara-negara yang membutuhkan, selain 500 juta dosis vaksin yang dijanjikan untuk COVAX.
Aktivis Menilai Bantuan Ini Belum Cukup
“Kita membutuhkan lebih banyak (vaksin) dari Amerika dan negara-negara lain yang memiliki surplus, untuk dibagi,” ujar Tom Hart, Penjabat CEO ONE Campaign, satu kelompok non-profit yang berjuang mengatasi penyakit dan kemiskinan dunia.
an pengiriman vaksin pertama lewat mekanisme COVAX,” ujar Retno, merujuk pada mekanisme berbagi vaksin PBB.
Indonesia sangat bergantung pada vaksin buatan China, di mana lima persen dari total populasi telah divaksinasi penuh. Namun kini terjadi peningkatan perebakan COVID-19 di antara para pekerja medis yang sudah divaksinasi penuh dengan vaksin Sinovac buatan China itu.
Setelah sejumlah pekerja medis yang telah divaksinasi penuh meninggal karena virus mematikan itu.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikit, hari Jumat (9/7) mengatakan pemerintah akan memberikan 1,47 juta tenaga kesehatan itu suntikan tambahan dengan menggunakan vaksin Moderna.
“Suntikan ketiga ini hanya akan diberikan pada tenaga kesehatan karena tenaga kesehatan lah yang setiap hari sangat terpapar virus ini,” ujarnya dalam konferensi pers. “Mereka harus dilindungi dengan segala cara,” tegasnya.
“Kita telah berharap pada Amerika, G-7 dan negara-negara Eropa lainnya untuk mendapatkan pasokan global yang sangat dibutuhkan untuk menyudahi pandemi ini,” ujar Hart.
“Dan sejauh ini, negara-negara itu tidak membagikan vaksin mereka dengan kecepatan atau skala yang kita butuhkan untuk mencapai kekebalan berkelompok dunia yang akan membuat kita semua lebih aman.” [em/aa]