Peringatan HUT ke 76 RI ala Petani Sayur di Pontianak

  • Bagikan

Suaraindo.id—HUT RI ke 76 diperingati warga Dharma Putra, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat penuh khidmat. Belasan warga di sana sedari pagi sudah berada di lahan gambut yang merupakan tempat mereka bertani bercocok tanam sayur mayur.

“Momentum kemerdekaan kali ini bertemakan Tangguh Negeriku Tangguh Panganku. Dilaksanakan prosesi pengibaran bendera merah putih di kebun sayur warga Dharma Putra RW 30 dengan motivasi beberapa hal,” kata Ketua Kreasi Sungai Putat (KSP) Syamhudi, Selasa (17/8/2021).

Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Kalimantan Barat ini mengingatkan, semangat kemerdekaan harus sejalan dengan kekutan bertahan pangan rakyat di saat mengalami situasi pandemi Covid-19.

“Lahan gambut menjadi instrument ekologis terpenting untuk keberlangsungan kota Pontianak. Dalam artian kota ini mesti ramah lingkungan dan mempertahan bentuk dan fungsi ekologis dalam pembentukan kotanya,” kata Syamhudi, yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Provinsi Kalimantan Barat ini.

Lelaki yang mendapat penghargaan kategori Komunitas Peduli Sungai dari Kementerian PUPR tahun 2019 ini mengajak petani merasakan kembali semangat kemerdekaan secara langsung dengan mengumandangkan lagi Indonesia Raya.

“Berterima kasihlah atas upaya petani selama ini dalam menjaga stok pangan lokal dan nasional agar asupan gizi rakyat tetap terpenuhi,” ujar Syamhudi.

Ia mengajak siapapun baik itu masyarakat dan pemerintahan untuk menjaga dan mempertahankan fungsi gambut. Hal ini yang memotivasi kita untuk melaksakan pengibaran bendera di kebun sayur lahan gambut budidaya.

“Dalam pelaksanaan ini juga terlibat langsung petani sekitar, antara lain pihak Kelurahan Siantan Hilir, Forum Anak Siantan Hilir, Bhabinkamtibmas Mapolsek Siantan Hilir, dan Babinsa Koramil 01/Pontianak Utara. Warga sangat senang dan antusias mengikuti prosesi ini dengan tetap patuh protoko kesehatan,” kata Syamhudi.

Merdeka Bukan Berarti Perjuangan Berakhir

Lurah Siantan Hilir, Purwati, menyebut pandemi bukan berarti berdiam diri. Akan tetapi, kreatifitas tetap dilakukan.

“Kita harus bangkit,” Lurah Siantan Hilir, Purwati.

Merdeka bukan berarti perjuangan berakhir, kata wanita berhijab itu peringatan Dirgahayu Indonesia kali ini dilakukan dengan mengambil lokasi di perkebunan sayur milik warga sebagai bentuk kampanye agar di tahun penuh perjuangan seperti ini kita tetap dapat mengobarkan semangat untuk terus melakukan yang terbaik sampai akhir.

“Selain bentuk dukungan terhadap penguatan pangan, upacara kali ini juga digunakan sebagai bentuk eksistensi kita untuk tetap menjaga gambut,” kata Lurah Siantan Hilir, Purwati.

  • Bagikan