4 Prajurit TNI Tewas dalam Serangan di Papua

  • Bagikan
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) saat berada di salah satu kawasan pegunungan Papua.

Suaraindo.id- Pihak berwenang mengatakan, Kamis (2/9), bahwa sekelompok orang yang diyakini merupakan para pemberontak Papua Barat menewaskan empat prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan melukai dua lainnya dalam sebuah penyerangan terhadap pos militer.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII Kasuari, Kolonel Hendra Pesireron, dalam sebuah pernyataan mengatakan sekitar 50 penyerang yang diyakini sebagai anggota kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer Organisasi Papua Merdeka, menyerbu pos itu dan menyerang enam prajurit itu dengan panah, parang dan kapak, pada Rabu (1/9) pagi.

Hendra mengatakan dua prajurit yang terluka parah dievakuasi dari pos di desa Kisor, distrik Maybrat untuk mendapat perawatan.

Ia juga mengungkapkan bahwa lebih dari 30 personel militer dan intelijen telah dikerahkan untuk menemukan para penyerang.

Kantor berita Associated Press belum berhasil menghubungi juru bicara kelompok pemberontak itu untuk dimintai komentar hingga berita ini diturunkan.

Konflik antara penduduk asli Papua dan pasukan keamanan Indonesia sering terjadi di wilayah Papua, bekas jajahan Belanda di bagian barat Nugini yang secara etnis dan budaya berbeda dari sebagian besar wilayah Indonesia.

Papua secara resmi dimasukkan ke Indonesia pada 1969 setelah pemungutan suara yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsaa (PBB). Sejak itu, pemberontakan tingkat rendah membara di wilayah kaya mineral itu, yang kemudian terbagi menjadi dua provinsi — Papua dan Papua Barat.

Serangan pemberontak meningkat pada tahun lalu, dan menewaskan puluhan pemberontak, anggota pasukan keamanan dan warga sipil.

Pada Rabu (1/9), polisi menangkap 4 tersangka anggota TPNPB dan menuduh mereka terlibat dalam pembunuhan dua pekerja konstruksi di distrik Yahukimo, di mana kedua mayat itu ditemukan terbakar di sebuah lokasi proyek jembatan pada 23 Agustus.

Empat pekerja lainnya tewas beberapa hari sebelumnya di distrik yang sama.

  • Bagikan